Nationalgeographic.co.id—Wabah COVID-19 masih belum mereda. Di mana bagi mereka yang pernah terinfeksi secara alami virus ini, masih memiliki risiko terinfeksi ulang. Hal ini berdasarkan dari hasil penelitian para ilmuwan yang mempelajari penghuni panti jompo, sebab mereka menemukan adanya infeksi ulang virus ini lebih tinggi daripada tempat umum lainnya. Mengapa demikian?
Bagi penghuni panti jompo yang memiliki penyakit bawaan dan biasanya mereka yang berusia lebih tua harus benar-benar mendapatkan perhatian khusus terhadap COVID-19. Pasalnya, mereka yang termasuk pada golongan tersebut memiliki risiko tinggi terifeksi virus ini. Bahkan, dari hasil pengujian yang dilakukan rutin menunjukkan adanya infeksi ulang, untuk itu setelah ditentukan hasil tes positif awal, mereka masih memerlukan pengujian ulang dalam rentang waktu 90 hari setelahnya.
Studi baru yang dilakukan oleh ilmuwan dari Yale School of Public Health bekerja sama dengan Connecticut Department of Public Health (CT DPH) menemukan bukti dari kasus ini. Mereka menggunakan dan menganalisis data yang diperoleh dari pengujian selama sembilan bulan sebelum peluncuran vaksin di sebuah fasilitas panti jompo perawatan jangka panjang.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR