Sekitar 20 tahun lalu, sekelompok pakar kardiovaskular di Inggris memutuskan untuk mengambil tindakan terhadap tingginya kadar garam pada makanan kemasan.
Hari ini, warga Inggris mengonsumsi garam 15 persen lebih rendah dibanding sebelumnya. Akhirnya, kematian akibat stroke dan serangan jantung bisa dikurangi hingga ribuan kematian per tahun. Bagaimana cara para pakar melakukannya?
Jawabannya adalah dengan bekerjasama dengan industri makanan, bukan melawannya.
Para pakar berhasil membujuk produsen makanan untuk secara bertahap menurunkan kadar garam pada makanan yang mereka proses. Tujuannya adalah menyapih warga dari ketergantungan berlebihan pada garam. Dan teryata berhasil. Orang Inggris kini lebih memilih makanan berkadar garam rendah, dan keberhasilan ini diterapkan di seluruh dunia.
Meski masih menjadi masalah, namun para penggiat kampanye garam sudah tiba pada suatu titik di mana kini mereka mulai mengalihkan perhatian pada gula.
Ada beberapa alasan untuk meyakini bahwa taktik anti garam akan kembali menuai sukses. Sama seperti garam, gula juga menyebabkan kecanduan. Semakin banyak dimakan, semakin kurang sensitif pula indera pengecap Anda terhadapnya, sehingga penyapihan bertahap harus dilakukan.
Pengurangan garam telah menunjukkan bahwa industri makanan bisa mengambil langkah yang tepat bagi kesehatan masyarakat. Kini gula juga mengalami masalah dengan skala serupa. Industri makanan sebenarnya bisa, dan seharusnya mau membantu mengatasinya.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR