Aktivis Erin Brokovich adalah subjek film yang dibintangi Julia Roberts, mengenai sebuah kota yang menentang perusahaan energi karena membocorkan bahan kimia ke sumber air minum mereka.
Sampai sekarang dia masih giat sebagai aktivis lingkungan dan menggunakan pengalamannya untuk mengilhami para pelajar Amerika Serikat.
Berdiri di depan aula sebuah sekolah di AS, Brockovich mengatakan kepada siswa-siswa bahwa dia tidak memiliki latar belakang sains dan baru mempelajari hukum ketika bekerja untuk seorang pengacara. Kisah itu diuraikan dalam film pada 2000 berjudul Erin Brockovich.
Pada 1996, Brockovich membantu memenangkan gugatan sebesar US$333 juta terhadap perusahaan Pacific Gas and Electric karena membocorkan bahan kimia heksavalen kromium ke dalam sumber air minum di kota Hinkley, California.
Kini, aktivis lingkunggan hidup itu masih terlibat dengan laporan polusi dan masalah perangkat medis, yang dicurigai oleh beberapa pihak terkait dengan masalah kesehatan.
Brockovich menjelaskan pekerjaannya kepada ratusan siswa SMA, yang sedang mengunjungi kampus Universitas California, Los Angeles, untuk belajar tentang sains.
“Sewaktu kecil saya mengalami kesulitan karena saya memiliki keterbatasan dalam menyerap pelajaran. Banyak orang bilang saya tidak bisa melakukan ini dan itu. Ketika sudah dewasa saya baru sadar dan percaya pada diri sendiri, dan itu merupakan perubahan besar dalam hidup saya,” ujarnya.
Guru komputer sains Steve Scanlan ingin siswa-siswa memetik pelajaran dari Brockovich, yang berdampak besar pada masyarakatnya.
“Dia adalah tokoh sangat penting yang memperjuangkan isu-isu lingkungan, dan dia adalah seorang pejuang gigih. Kisahnya sangat mengilhami generasi muda,” ujarnya.
Pesannya telah mengilhami siswa bernama Jerome Caco. “Lakukan hal yang paling Anda sukai, dan kita bisa menciptakan perubahan,” ujarnya. Brockovich mengatakan, dia juga menganjurkan siswa-siswa itu agar mengikhtiarkan pertanyaan sulit dan mencari sendiri jawabannya.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR