Kota Chicago, AS mempertimbangkan tindakan drastis guna mencegah ikan gurame dan ikan mas berkembang biak di danau-danau besar Amerika Utara.
Pemerintah setempat ingin memblokir sistem kanal kota itu untuk mencegah spesies ikan yang dikenal dengan Asian carp, memasuki Danau Michigan.
Langkah itu bisa menelan biaya hingga $18 miliar (Rp211 triliun) dan berdampak pada perekonomian kota, seperti dilaporkan BBC.
Opsi-opsi yang lebih murah sedang dipertimbangkan, termasuk membuat burger dari daging ikan dan menyantapnya hingga ikan itu punah.
Ikan gurame dan ikan mas yang merupakan ikan air tawar asli Asia itu awalnya dibawa ke negara-negara bagian di selatan AS tiga dekade lalu untuk mengendalikan pertumbuhan ganggang.
Namun mereka berenang hingga ke Sungai Mississippi dan berkembang biak hingga ke danau-danau besar di utara. Ikan yang panjangnya bisa mencapai satu meter ini telah menyingkirkan dominasi ikan asli danau di AS, seperti salmon.
Salah satu gangguan yang disampaikan adalah ikan-ikan tersebut kerap melompat keluar dari air ketika kapal mendekat.
Seorang aktivis lingkungan setempat Michael Beecham mengatakan dalam konsultasi publik mengenai pengalamannya. "Saya naik perahu ke sungai dan ikan-ikan itu berlompatan dan menghantam wajah saya. Mereka adalah masalah besar bagi spesies asli di sini," kata dia.
Pertemuan itu diorganisir oleh Insinyur Korps Angkatan Darat AS yang diperintahkan oleh Kongres dan Gedung Putih untuk mencari solusi teknologi mengatasi masalah ikan gurame dan ikan mas.
Opsi lain yang lebih murah disarankan oleh seorang penjual burger ikan Dirk Fucik.
Ia mengatakan ikan gurame dan ikan mas adalah sumber daya yang besar. "Menangkap ikan hanya untuk dibuang adalah pemborosan," kata dia. "Menyantap ikan menyelesaikan masalah dan membuka lapangan kerja."
Burger ikan buatan Fucik yang dibumbui dengan lemon dan merica rasanya enak. Tapi ide itu tidak terlalu disambut hangat. Hingga saat ini dia adalah satu-satunya orang di seluruh Chicago yang menjual burger ikan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR