Adapun studi yang dilakukan oleh Benjamin Schürch dan rekan-rekannya adalah penyelidikan terperinci pertama yang membahas banyak temuan di Situs Heidenschmiede dan mengklasifikasikannya.
“Perkakas tulang dan batu berasal dari pertengahan Zaman Paleolitikum dan setidaknya berusia 50.000 dan 42.000 tahun. Pada periode ini, spesies Homo sapiens belum datang ke wilayah tersebut. Itu adalah Neanderthal Akhir yang tinggal di Heidenschmiede,” jelas Dr. Benjamin Schürch kepada Sci News.
Ragam perkakas batu yang dibuat oleh Neanderthal di wilayah itu adalah bilah batu, pengikis, kapak bermata satu dan ujung tombak. Berrin Çep selaku penulis utama dalam jurnal ini menyebutkan kalau manusia purba itu menggunakan berbagai strategi untuk membuat perkakas batu.
“Kami telah berusaha untuk mereparasi masing-masing perkakas untuk mengetahui lebih dalam bagaimana orang-orang Heidenschmiede bekerja,” ujar Dr. Berrin Çep.
Baca Juga: Begini Rupa Krijn, Neanderthal Pertama yang Ditemukan di Belanda
“Dalam beberapa kasus, kami dapat melacak secara rinci bagaimana bentuk dasar (perkakas) seperti bilah dan alat-alat serpih yang dibuat dari inti batu dan kemudian diproses lebih lanjut hingga menjadi perkakas,” lanjutnya.
Berdasarkan hasil rekonstruksi, para ahli dapat menunjukkan bahwa Neanderthal di Heidenschmiede menggunakan sistem manufaktur bercabang, di mana berbagai teknik diterapkan pada satu inti batu.
Jens Axel Frick yang juga turut ambil bagian dalam penelitian ini mengatakan proses manufaktur yang canggih ini jarang dibuktikan dari pertengahan Zaman Paleolitikum. Perkakas batu ini merupakan bukti pertama dari Swabian Jura.
“Siapapun yang mengerjakan bahan mentahnya dapat mempertimbangkan sejak awal kalau bagian-bagian batu dapat dikerjakan menggunakan teknik yang berbeda. Ini membutuhkan visualisasi tiga dimensi yang kuat, kreatifitas dan perencanaan yang fleksibel secara mental,” kata Berrin Çep.
Baca Juga: Kontroversi Anak Lapedo: Hasil Kawin Silang Manusia dan Neanderthal?
Selain itu, dilansir dari Ancient Origins, untuk memproduksi beragam perkakas batu dengan metode rumit seperti yang Neanderthal lakukan mereka harus memiliki ingatan yang kuat. Metode yang digunakan lebih sering ditemukan oleh para arkeolog di pemukiman pertanian Eropa pada Zaman Neolitikum.
Hasil studi ini memberikan bukti nyata pertama bahwa Neanderthal menerapkan fleksibilitas mental dan kemampuan beradaptasi, ditambah dengan ketangkasan manual. Tidak hanya itu, adanya proses manufaktur bercabang juga menjadi pilihan jawaban atas adanya ledakan produksi artefak batu di era Paleolitik Tengah.
Dikutip dari Britannica, Neandethal atau Homo neanderthalensis adalah anggota dari kelompok manusia purba yang setidaknya muncul 200.000 tahun yang lalu saat Zaman Pleistosen. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE dengan judul Adaptive capacity and flexibility of the Neanderthals at Heidenschmiede (Swabian Jura) with regard to core reduction strategies pada 7 September 2021.
Baca Juga: Sains Terbaru, Gambar Cadas Kontroversial Ini Dilukis oleh Neanderthal
Source | : | ancient origins,britannica,Sci News |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR