Pemerintah Malaysia berharap dapat menyelesaikan analisis laboratorium pada Senin (10/3) sore. Hasil analisis itu diharapkan bisa menunjukkan apakah ceceran minyak di laut antara Malaysia dan Vietnam berasal dari jet penumpang Malaysia Airlines yang hilang atau bukan.
Pesawat Boeing 777-200 dengan kode penerbangan MH370 hilang kontak setelah dua jam lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Beijing, pada Sabtu (8/3) dini hari.
"Kami masih menunggu hasil. Saya berharap untuk mendapat jawaban pada sore ini," kata Amdan Kurish, direktur jenderal Otoritas Maritim Malaysia kepada kantor berita AFP.
Ia mengatakan, sampel minyak yang diperiksa itu dikumpulkan dari ceceran sepanjang dua kilometer di perairan yang terletak sekitar 185 kilometer sebelah utara pantai timur dari Negara Bagian Kelantan, Malaysia. Ceceran itu merupakan yang terbesar dari beberapa yang ada di daerah itu. Lokasinya di selatan dari titik di mana pengendali lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat tersebut.
Pihak berwenang Vietnam mengatakan, mereka sedang melakukan penyelidikan setelah salah satu pesawat pencari mereka melihat apa yang diduga puing-puing dari pesawat itu dari ujung barat daya Vietnam.
Belum ada bukti yang terkonfirmasi tentang nasib pesawat itu yang belum ditemukan itu. Hal itu membuat pihak berwenang bingung dan para anggota keluarga yang sedih menuntut jawaban.
Kekhawatiran akan serangan teror telah muncul setelah terungkap bahwa setidaknya dua penumpang pesawat itu menggunakan paspor curian milik warga Italia dan satu lagi milik warga Austria.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR