Home sweet home. Ungkapan ini selalu kita ucapkan sebagai luapan perasaan bahwa tak ada tempat senyaman, seaman, dan seindah rumah. Tapi tahukah Anda, ternyata beberapa area di rumah bisa membawa penyakit bagi penghuninya.
Berikut ini beberapa area yang paling sering terinfeksi polusi produk rumah tangga pada rumah Anda.
1. Halaman Rumah
Apakah Anda menggunakan pestisida, insektisida, atau herbisida pada rumput halaman rumah untuk membuatnya subur dan jauh dari serangga? Sebaiknya Anda atau anak Anda tidak berbaring di atas rumput halaman rumah.
Kandungan racun yang terdapat pada cairan tersebut berisiko tinggi menimbulkan penyakit kanker atau kondisi neurologis seperti penyakit parkinson.
Jadi, ketika Anda berusaha menjaga "kesehatan" rumput Anda, pikirkanlah juga kesehatan Anda.
2. Di Bawah Cucian Piring
Biasanya ibu-ibu memilih bagian bawah cucian (wastafel) piring sebagai tempat penyimpanan produk pembersih dan pemutih. Coba Anda arahkan hidung Anda dekat dengan bagian ini. Aromanya yang kuat menandakan adanya "bahaya".
Produk-produk ini bisa jadi efektif membersihkan kuman, tapi di dalamnya terkandung zat reaktif yang dapat berakibat fatal paru-paru Anda.
3. Kotak Mainan Anak
Ancaman utama di sini adalah timbal sebagai pelapis mainan. Sejak 2006, Consumer Product Safety Commision (CPSC) AS telah menarik 21 mainan yang tercemar timbal, termasuk mainan belajar dan kereta api set yang sebagian besar dibuat di China.
Dalam dosis yang sangat tinggi, timbal dapat menyebabkan kejang dan kerusakan otak pada anak-anak. Tapi, meskipun terkenanya dalam jumlah kecil, anak-anak dapat kehilangan IQ dan memperpendek rentang perhatian mereka.
Untuk menghindarinya, jangan membeli mainan plastik berwarna cerah dan dicat. Buku dan mainan kayu termasuk yang paling aman. Selain itu, ajar anak untuk selalu mencuci tangan setiap kali habis mandi dan sebelum makan.
4. Kamar Mandi
Untuk menghilangkan bau kloset di kamar mandi, beberapa orang meletakkan kapur barus (kamper). Kapur barus biasanya mengandung paradichlorobenzene, sejenis bahan kimia yang sangat berbahaya. Uapnya yang bersifat karsinogenik juga dapat mengiritasi sistem saraf.
Menghirup uap kapur barus dalam satu malam memang tidak akan langsung membuat Anda terkena kanker, tapi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risikonya. Jadi, agar lebih aman, gunakanlah produk kering beraroma seperti lavender dan cedar.
4. Ruangan yang sedang Direnovasi
Ruangan yang sedang direnovasi biasanya banyak menimbulkan debu dari kotoran pengelupasan cat. Seperti kita tahu, cat dinding mengandung timbal.
Jika memungkinkan, kosongkan rumah ketika Anda merenovasi rumah. Atau, tutup bagian yang sedang direnovasi.
6. Kamar Tidur
Rata-rata orang menghabiskan sekitar sepertiga dari hidupnya di tempat tidur. Masalahnya, sebagian besar kasur konvensional mengandung polybrominated diphenyl ethers (PDBEs).
PBDEs secara struktural mirip dengan polychlorinated biphenyl (PCB) yang dilarang di tahun 1970-an di Amerika Serikat. Keunggulannya pun hampir sama, yakni menyebabkan kanker, mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh dan tiroid, serta pengurangan IQ pada anak-anak.
Sebuah studi tahun 2003 yang diterbitkan Environmental Health Perspectives menemukan bahwa perempuan di Texas memiliki ASI dengan kadar PBDE 10 hingga 100 kali lebih tinggi daripada perempuan di Eropa. Beberapa kasur juga mengandung formalin dan benzene.
Oleh karenanya, pertimbangkan kasur organik. Untuk pilihan yang relatif lebih murah, pilih kapas organik atau futon wol. Wol, tidak seperti minyak bumi berbasis bahan kimia seperti busa poliuretan (ditemukan di banyak kasur), tapi bertindak sebagai flame retardant alami.
7. Ruang Kerja
Mata dan paru-paru Anda dapat teriritasi dari toner yang terdapat pada mesin fotokopi dan tinta dari mesin fax. Belum lagi gas yang ditimbulkan spidol permanen.
Dalam jangka pendek, jika area ini seringkali dalam keadaan tertutup, bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala dan kelelahan.
Sedangkan untuk jangka panjang, senyawa neurotoksik yang terdapat di sana dapat menyebabkan kesemutan atau mati rasa dan kerusakan permanen pada sistem saraf.
Untuk mengantisipasinya, sediakan jendela di kamar kerja Anda. Atau, jika itu terjadi di kantor hindari printer dan mesin fotokopi di ruang kerja dan ambillah waktu 10 menit untuk berjalan di luar dan mendapatkan udara segar.
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR