Arsitektur Nusantara mengingatkan Yori Antar akan identitas diri dan juga bangsanya. Membuatnya lestari kini menjadi obsesi.
“Sudah berapa lama mas menekuni bidang ini? Dan kenapa memilih arsitektur?”
Pertanyaan sederhana inilah yang mengawali obrolan santai saya dengan Gregorius Antar Awal, atau yang akrab dikenal dengan nama Yori Antar, di kantornya yang terletak di bilangan Puri Bintaro, Jakarta Selatan. Jawaban yang diungkapkannya kemudian, akan menjawab banyak pertanyaan lain tentang dirinya dan passionnya terhadap arsitektur, terutama arsitektur nusantara.
Arsitektur nusantara seolah menjadi obsesi bagi Yori Antar. Semua yang dilakukannya semata-mata untuk bangsa Indonesia, agar menjadi bangsa yang lebih baik, yang lebih menghargai budaya dan identitasnya. Lalu, bagaimana cara mewujudkannya?
Perguruan tinggi menurut Yori adalah sebuah pintu gerbang masuknya angin perubahan yang positif. Diawali dengan mengubah mindset generasi muda arsitektur dengan membidik ranah pendidikan. “Ketika mindset berubah, maka kita akan menemukan betapa Indonesia sangat menarik.”
Seluruh kegiatan yang dilakukannya adalah bagian dari proses reinventing Indonesia, yang bertujuan untuk menemukan kembali akar budaya tradisional Indonesia yang mulai terlupakan oleh masyarakat kini. Ibarat sebuah kumpulan puzzle yang siap disusun dan dilengkapi untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR