Ilmuwan Inggris Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 sedang bekerja di Organisasi Penelitian Nuklir Eropa CERN di Swiss.
Para ilmuwan dari seluruh dunia kerap datang ke CERN, tetapi ilmuwan-ilmuwan lain yang tidak berkesempatan ke CERN tidak bisa melihat hasil penelitian tersebut karena komputer mereka tidak kompatibel.
Berners-Lee berpendapat akan lebih mudah jika semua komputer tersambung satu sama lain dan mendapatkan informasi secara langsung. Ia mengusulkan untuk menghubungkan berbagai komputer itu. Ia menuangkannya dalam proposal berjudul “Information Management – A Proposal”
Menanggapi usul itu, bosnya berkomentar “usul yang samar-samar tetapi menarik”.
Mereka hanya tahu sedikit tentang usul baru ini. Usul Berners-Lee itu kemudian dikenal luas sebagai “World Wide Web”. Dibutuhkan waktu dua tahun sebelum ia dan mitranya berhasil menghubungkan sebuah server komputer dan web-browser melalui jaringan internet. World Wide Web secara resmi diluncurkan bulan Agustus 1991.
Pada tahun 1993 ada lebih dari 500 web-servers. Namun kini ada lebih dari 1,7 miliar orang yang terhubung berkat web-servers ini. Apa yang awalnya merupakan upaya para ilmuwan saling membagi hasil temuan, justru mengubah kehidupan dunia untuk selamanya.
James Hendler, Direktur the Rensselaer Institute for Data Exploration and Applications di Troy New York, berbicara melalui Skype mengatakan, salah satu tantangan perkembangan web ini: tatanan kode program dan susunan keyboard dalam bahasa Inggris sudah diselesaikan dan Asia bisa mengalami ledakan akses web ini.
“Di Cina saat ini, saya melihat gambar yang menunjukkan enam dari sepuluh situs jaringan sosial terbesar–seperti Facebook–berada di Cina. Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa “Baidu” –mesin pencari terbesar di dunia– adalah perusahaan Cina. Di Amerika, sekitar 80-90 persen orang sudah memiliki akses dan tidak banyak peningkatan. Di Cina, ada sekitar 25 persen dan tentunya negara itu jauh lebih besar dari Amerika.
Saya belum tahu saat ini di India tetapi jumlah yang kecil disana justru berkembang sangat cepat. Tidak heran jika perkembangan dunia web terutama berlangsung di negara-negara itu,” ujar Hendler. James Hendler telah bekerja di World Wide Web sejak awal dan telah membuat sejumlah dokumen bersama Berners-Lee.
Paul Levinson, pakar komunikasi dan media di Fordham University yang juga berbicara melalui skype mengatakan beberapa peristiwa seperti pergolakan di negara-negara Arab (Arab Spring) dan gerakan Occupy Wall Street menunjukkan kekuatan yang dimiliki orang awam berkat World Wide Web.
Adanya miliaran orang yang mampu mengakses informasi membuat sejumlah negara berupaya membatasi atau mengontrol akses web. Tetapi Paul Levinson mengatakan negara-negara itu perlu menyadari bahwa web adalah piranti yang jangkauan dan pengaruhnya tak tertandingi.
“Apa yang kita alami sekarang adalah ‘pertempuran’. Di satu sisi pemerintah lebih waspada dengan piranti-piranti ini dan apa yang disebut pewarta warga, dan di sisi lain sudah era telepon pintar, dan saya kira hal itu baik bagi demokrasi dan pengungkapan ide-ide,” kata Levinson.
Belum semua potensi
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR