Pilot pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH370, Zaharie Ahmad Shah, menghabiskan ribuan jam di kokpit virtual berupa simulator pribadi di rumahnya. Dia pun terlihat bangga dengan capaian hasil "permainan"-nya itu. Ini gambaran seberapa bergairah dia dengan "mainannya" itu.
Pada malam 17 November 2012, misalnya, Zaharie mengunggah gambar dari simulator yang baru dirakit, berikut spesifikasinya, ke dalam sebuah forum online. "Mengagumkan. Ini gairahku," ujar dia dalam forum tersebut sebagaimana dikutip Reuters, Senin (24/3).
Dalam forum itu pula Zaharie mengatakan sekarang adalah waktu untuk naik level berikutnya di simulator tersebut, yang menggunakan pengatur gerakan (motion controller). Lewat forum itu pun dia mengumumkan mencari lawan tanding.
Pengatur gerak akan membuat pengguna simulator seolah benar-benar berada di dalam kokpit pesawat, merasakan saat pesawat naik, turun, maupun berbelok. Zaharie juga merancang posisi beragam peralatan simulatornya seperti kondisi di dalam kokpit pesawat, termasuk panel di atas kepala.
Tak dapat dipastikan berapa uang yang dihabiskan Zaharie untuk merakit seluruh simulatornya. Namun, perkiraan kasar Reuters mendapakakan angka di kisaran lebih dari 7.000 dollar AS. Hitungan pasti susah didapatkan, karena beragamnya harga dari beragam pernak-pernik simulaotor.
Misalnya, replika Boeing 737 di Flight Simulator Center, berharga hampir 5.000 dollar AS. Satu panel overhead, berharga 800 dollar AS. Belum lagi soal perangkat lunak yang dipasang. Apalagi, simulator Zaharie memungkinkannya mendarat di lebih dari 33.000 bandara, kapal induk, rig minyak, sampai helipad di atas bangunan.
"Perangkat lunak di simulator Zaharie ini memungkinkannya mendapatkan pasangan online, untuk kondisi kerusakan, darurat, maupun pengalihan prosedur yang cukup tepat," kata ahli simulator penerbangan dari Jepang, Naoya Fujiwara. Zaharie, imbuh Fujiwara, bisa melakukan simulasi cuaca bahkan mengunduh prakiraan cuaca dari dunia nyata, termasuk data angin dan suhu dari server profesional.
Dengan kapasitas ruang penyimpanan data dalam simulator Zaharie, sampai saat ini tak dapat diketahui alasan Zaharie menghapus data penerbangangan di simulatornya pada 3 Februari 2014.
"Hari ini kapasitas penyimpanan tidak menjadi masalah untuk komputer yang menjalankan simulator," kata Fernando Nunez Correas, seorang pengembang perangkat lunak simulasi seperti yang dimiliki Zaharie.
Dugaan sejauh ini, penghapusan data terkait pemeliharaan rutin untuk meningkatkan kinerja simulator. Satu hal, Nunez mengatakan Zaharie tidak berlatih menghindari radar menggunakan simulator pribadinya, karena memang tak ada fasilitas untuk melatih hal itu di simulator tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR