Dari sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Cell Reports menunjukkan bahwa proses authopagy, di mana sel memakan bagian dirinya sendiri saat menghadapi tekanan, memungkinkan sel kanker untuk pulih dan berkembang biak dan tidak mati saat berhadapan dengan kemoterapi.
Authopagy, yang berarti 'memakan diri sendiri' merupakan proses daur ulang di dalam sel di mana material berlebih atau berbahaya bisa mereka singkirkan.
"Yang kami temukan adalah sel kanker mampu menyelamatkan diri dari kematian akibat kemoterapi," kata Andrew Thorburn, dari Colorado University Cancer Center.
Dalam paparannya, Thorburn juga menyertakan sebuah film yang menunjukkan saat sel kanker menjelang kematian. Di bagian awal, dinding sel mitokondria runtuh dan mitokondria terlihat melepaskan protein dalam sebuah proses yang dikenal dengan MOMP. Proses ini dianggap tanda-tanda umum kematian sel.
Namun authopagy tinggi memungkinkan sel untuk mengumpulkan dan mencerna protein-protein yang dilepaskan sebelum MOMP benar-benar mematikan sel. Di bagian akhir film, terlihat bahwa sel kanker pulih dan kemudian terus menyebar.
Temuan tersebut menghadirkan implikasi penting. Pertama, ini menunjukkan bahwa sebuah mekanisme autophagy bisa mengontrol kematian sel. Kedua, studi tersebut juga lebih lanjut menekankan potensi klinis menghambat autophagy untuk mensensitifkan sel kanker terhadap kemoterapi.
"Autophagy sangat kompleks dan belum sepenuhnya dipahami," kata Thorburn. "Namun kini kita bisa melihat mekanisme molekular di mana nasib sel bisa ditentukan oleh autophagy. Kami harap bisa menemukan populasi pasien yang bisa mendapatkan manfaat dari obat yang mampu menghalangi aksi sel tersebut," ucapnya.
Mitologi Dayak Kalimantan: Orangutan Sebagai Spesies Istimewa Bagi Masyarakat Adat
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR