Fenomena astronomi menarik akan terjadi pada Selasa (8/4). Bumi, Mars, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus.
Kesegarisan Bumi, Mars, dan Matahari itu disebut peristiwa oposisi. Fenomena ini terjadi setiap 778 hari, atau 2 tahun 1 bulan 18 hari.
Bumi memerlukan 365 hari untuk mengelilingi Matahari. Sementara, Mars lebih lama, memakan waktu 687 hari.
Dalam proses mengelilingi, ada kalanya Bumi dan Mars akan tampak satu garis jika manusia melihat keseluruhan Tata Surya dari atas.
Diuraikan Space.com, Sabtu (5/4), oposisi Mars akan diikuti dengan fenomena menarik lain. Enam hari sesudahnya, Mars akan lebih dekat dengan Bumi sehingga akan tampak sedikit lebih besar.
Ada dua macam oposisi Mars, mudahnya bisa ikategorikan sebagai yang menguntungkan dan tidak. Pembagian itu berdasarkan jarak Mars dari Matahari.
Saat Mars mencapai titik terdekatnya dengan Matahari atau perihelion (sekitar 206 juta km), saat itulah oposisi dianggap menguntungkan karena jarak Mars lebih dekat dengan Bumi.
Oposisi yang mengunrungkan ini pernah terjadi pada tahun 2003 lalu. Saat oposisi menguntungkan, berdasarkan gambar di atas, Mars berada pada posisi pukul empat.
Posisi yang tidak menguntungkan terjadi ketika Mars berada pada titik yang paling jauh dengan Matahari (aphelion).
Saat aphelion, Mars berada pada jarak sekitar 249 juta km. Kondisi oposisi ini pernah terjadi pada bulan Maret 2012.
Oposisi besok akan sedikit lebih baik daripada tahun 2012 lalu akan akan terus lebih baik hingga tahun 2018.
Saat mencapai Mars mendekati Bumi nanti, pada 14 April 2014 mendatang, planet tersebut akan berjarak 92,4 juta kilometer.
Untuk menilustrasikan perbedaannya, pada Maret 2012 lalu, jarak Mars dengan Bumi adalah 100,9 juta kilometer, sementara pada Agustus 2003 hanya 55,8 juta km.
Bagaimanapun, pada tahun ini, seminggu ke depan akan menjadi momen terbaik untuk melihat Mars. Jadi, manakala langit cerah, lihatlah ke langit dan Mars.
Mars akan tampak sebagai titik merah di angkasa. Jika melihatnya, jangan lupa untuk memotretnya. Si planet merah bahkan bisa dipotret dengan kamera smartphone.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR