Dua seniman public intervention, Stephan Koe Perl, warga negara Jerman, dan Sylvia Wingkler, warga Austria, mendorong kereta mini berkeliling kampung Pelemsewu, Panggungharjo, Sewon, Bantul.
Keduanya hendak membantu warga yang ingin berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak pilihnya, Rabu (9/4).
Dengan menarik kereta mini, pengeras suara, dan rekaman berisi ajakan untuk mencoblos, sejak pukul 07.00 WIB Stephan Koe Perl dan Sylvia Wingkler sudah mulai berkeliling kampung Pelemsewu, Sewon.
Satu per satu warga didatangi dan diajak untuk mendatangi TPS. Jika letak TPS jauh, atau warga malas berjalan, Stephan dan Sylvia menawarkan diri mengantar warga dengan menggunakan kereta yang dilengkapi payung yang dibuat dari bendera partai peserta pemilu.
"Ini pertama kali kami ke Indonesia. Saat datang kami melihat banyak bendera," kata Stephan Koe Perl saat ditemui di Pelemsewu, siang tadi.
Melihat banyak bendera terpasang di sepanjang jalan, dia lantas mencari informasi di internet. Saat itu Stephan Koe Perl mengetahui bahwa Indonesia sedang menggelar pesta demokrasi.
"Kami mencoba melakukan sesuatu untuk mengajak warga agar tidak 'golput'. Yang kami lakukan menyediakan transportasi berupa kereta untuk membawa warga ke tempat pemungutan suara," tandasnya.
Mira Octa, salah satu staf Art Space Austria dan Jerman yang mendampingi dua seniman itu, menuturkan, awalnya mereka ingin mengajak warga yang malas dan golput untuk menggunakan hak pilihnya.
"Kita mulai jam 07.00 WIB pagi, rencananya sampai jam 13.00 WIB. Ada beberapa warga yang tadi diantar ke TPS," ucapnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR