David Lazer, peneliti dari Northeastern University, Boston, Amerika Serikat membuat alogritma baru untuk melacak kasus flu di seluruh negeri dengan mengumpulkan data dari Wikipedia.
Program yang ia buat menangani banyak input dari orang atau kerabat penderita yang melakukan pencarian seperti “musim flu”, “demam”, atau “epidemi”.
Setiap jam, program ini akan mengunduh informasi yang tersedia secara publik terkait jumlah pengguna di berbagai pelosok Amerika Serikat yang mengakses laman-laman Wikipedia tersebut.
Saat datanya dibandingkan dengan angka yang dikumpulkan oleh US Centers for Disease Control, ternyata program yang dibuat bisa secara akurat memprediksi jumlah kasus flu di seluruh Amerika Serikat, 2 minggu lebih awal. Perbedaannya hanya 0,27 persen saja dengan data resmi.
Tim peneliti juga menganalisa Twitter feeds dari 104 siswa yang oleh dokter didiagnosis mengidap flu selama setahun terakhir. Mereka juga memantau feeds dari pengguna yang mereka follow dan pengikut mereka. Adapun keyword yang dicari adalah flu, fever, cough, medicine, dan lainnya. Dari data, ternyata program berhasil mengidentifikasi bahwa siswa tersebut mengidap flu pada periode tertentu, dengan akurasi hingga 99 persen.
Setelah algoritma itu terbukti berhasil dengan wabah flu, para peneliti akan mencoba pula dengan topik lain dan mencari tahu bagaimana orang-orang bereaksi terhadap kebijakan pemerintah terkait kesehatan.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR