Pola pelapukan pada patung menunjukkan bahwa mereka diukir ulang dan dibentuk kembali dari waktu ke waktu. Pada saat pembuatan patung, sekitar milenium keenam SM, Jazirah Arab dipenuhi dengan padang rumput dan jauh lebih basah daripada sekarang. Penduduk kawasan itu membangun ribuan monumen batu yang dikenal sebagai mustatil di puluhan ribu mil persegi.
Guagnin mengatakan tidak jelas apakah kelompok yang sama yang membuat Situs Unta juga membuat mustatil. Ukiran dua dimensi lainnya telah ditemukan di daerah tersebut, tetapi tidak ada yang setara dengan Situs Unta.
Beberapa penggambaran fauna Neolitikum sama-sama seukuran aslinya, detail dan naturalistik tetapi keduanya dua dimensi. Hal ini membuatnya berpikir bahwa Situs Unta adalah bagian dari tradisi yang lebih luas tetapi memiliki tempat khusus di dalamnya, sampai-sampai terlihat seperti hewan itu keluar dari batu.
Baca Juga: Berapa Orang yang Diperlukan untuk Membangun Piramida Agung Giza?
Guagnin menambahkan bahwa unta-unta yang ditampilkan dalam gambar mungkin liar. Domestikasi unta paling awal kemungkinan terjadi sekitar tahun 1200 SM. Orang-orang Neolitik di Arabia menggembalakan sapi, domba dan kambing dan mungkin berburu unta liar.
Dengan erosi yang terus menurunkan patung, para peneliti mengatakan penting untuk mempelajari sebanyak mungkin tentang patung-patung itu.
“Pelestarian situs ini sekarang menjadi kunci, seperti penelitian masa depan di wilayah tersebut untuk mengidentifikasi apakah situs lain seperti itu mungkin ada,” tutup Guagnin.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Dapur Kuno Berusia 4500 Tahun Dekat Piramida Giza
Source | : | Live Science,Smithsonian |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR