Pada 2009, para ilmuwan mendokumentasikan terdapat sekitar 24 serigala hidup pada daerah terpencil ini, pulau berhutan di Lake Superior.
Pada Februari 2014, jumlahnya telah berkurang menjadi sembilan, total terendah kedua yang pernah tercatat! Demikian menurut Wolves & Moose dari Isle Royale Project, yang mendaulat diri sebagai penelitian berkelanjutan terlama di dunia tentang sistem pemangsa-dimangsa.
Alasan penurunan tersebut kemungkinan perkawinan sedarah. Karena ada keragaman genetik sangat sedikit di antara serigala yang tersisa, semuanya memiliki kelainan bentuk tulang, dan kelemahan mereka bisa mengganggu perkembangbiakan: Hanya tiga anak serigala lahir pada 2013.
Para ilmuwan mengatakan perkawinan sedarah telah menjadi lebih dari masalah karena jembatan es yang sering menghubungkan daratan Ontario, Kanada, dan Isle Royale di musim dingin tidak lagi diperkirakan terbentuk karena terus meningkatnya suhu di wilayah tersebut. Jadi serigala dari Kanada jarang mampu melintasi jembatan dan membawa gen baru ke kumpulan serigala yang ada di Isle Royale.
Musim dingin luar biasa dingin 2013 tidak menghasilkan jembatan es, dan satu serigala yang meninggalkan pulau ditembak oleh pemburu di daratan.
Bentang alam yang berubah menghadapkan ilmuwan pada dilema. Haruskah mereka campur tangan menyelamatkan serigala Isle Royale, atau membiarkan alam menentukan nasibnya?
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR