Penyelenggara acara pembagian es krim gratis, PT Unilever Indonesia Tbk, melayangkan surat ke pemerintah kota, Senin (12/5/2014), untuk meminta jadwal bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Pihak Unilever akan menemui langsung Risma untuk meminta maaf perihal kerusakan Taman Bungkul dan sekitarnya karena acara bagi-bagi es krim gratis.
"Kami atas nama perusahaan akan meminta maaf langsung kepada Ibu Risma. Kegiatan ini di luar prediksi kami," kata Manajer Sales Area Jawa Timur, PT Unilever Indonesia Tbk, Dion Aji Santoso, saat menggelar jumpa pers, Senin (12/5).
Selain itu, Dion menyatakan pihak Unilever bersedia menanggung ganti rugi atas kerusakan taman di Surabaya.
"Kami bersedia mengganti kerugian dan kami harap secepatnya kami bisa diterima oleh Ibu Risma, agar masalah ini cepat diselesaikan," ujarnya.
Pihak Unilever ini mengaku, selaku penyelenggara tidak menduga bahwa acara tersebut berdampak buruk bagi fasilitas taman kota.
"Kami memang tidak menduga, prediksi kami, yang datang antara 10 sampai 20 ribu pengunjung saja. Namun di luar ekspektasi kami, pengunjung lebih dari itu, dan bahkan mencapai 70 ribu sehingga merusak fasilitas taman kota," ungkapnya.
Sebelumnya, Risma mengungkapkan bahwa kerugian yang dialami akibat kerusakan tersebut mencapai Rp 1 miliar karena kerusakan memanjang di seluruh jalur hijau di Jalan Raya Darmo. Kerusakan juga terjadi di bagian depan Taman Bungkul Surabaya.
Acara bagi-bagi es krim merek Wall's saat Car Free Day kemarin sempat merusak taman di sepanjang jalur hijau Jalan Darmo Surabaya dan sebagian Taman Bungkul. Risma sempat marah besar atas hal ini dan membubarkan paksa kegiatan bagi-bagi es krim gratis itu.
Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga melaporkan PT Unilever Indonesia selaku penyelenggara secara pidana ke polisi atas tuduhan pengerusakan serta perdata atas kerugian kerusakan taman yang diderita Pemkot Surabaya.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR