Calon wakil presiden nomor urut satu Hatta Rajasa bersama Prabowo Subianto akan menyiapkan anggaran khusus sebesar Rp 10 triliun, untuk pengembangan ilmu pengetahuan teknologi di universitas.
"Anggaran kita naikkan, terutama perguruan tinggi iptek, bantuan operasi dua kali ke depan," ujar Hatta dalam debat antarcalon wakil presiden di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (29/6).
Hatta memaparkan, pihaknya akan mempercepat difusi dari temuan teknologi yang ada. Hal tersebut agar bisa diterapkan pada sektor penting. "Ada beberapa sektor penting yang bisa dikembangkan yaitu pangan, energi transprotasi, kesehatan dan sebagainya," ungkap Hatta.
Hatta menambahkan untuk meningkatkan daya saing manusia dan bangsa, negara wajib membangun pelatihan berbasis sumber daya manusia. Dengan begitu daya saing bangsa Indonesia bisa berhadapan dengan dunia global.
"Anggaran kita siapkan untuk sumber daya manusia pilar utama, untuk membangun pusat inovasi. Penting karena bagian peningkatan daya saing bangsa saing kita, tidak mungkin nggak bangun pusat keunggulan," paparnya.
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Tak Dapat Dipisahkan
Di sisi lain, calon wakil presiden Jusuf Kalla mengingat pesan Joko Widodo dalam menjelaskan tema Sumber Daya Manusia dan Iptek. Menurut JK, memajukan SDM dan Iptek adalah melaksanakan konstitusi tugas negara mencerdaskan bangsa.
"SDM berbicara tentang bangsa. Pembangunan obyek dan subyeknya manusia. Saya ingat pesan Pak Jokowi untuk meningkatkan derajat manusia," kata Jusuf Kalla dalam debat cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (29/6) malam.
Jusuf Kalla mengatakan pendidikan, dan ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan. Kombinasi SDM dan iptek, sambung pria yang disapa JK ini, adalah produktivitas. "Kita bisa belajar dari bangsa lain dan sendiri, kemudian memanfaatkan kekayaan SDM dan Iptek," ujarnya.
Iptek juga tidak bisa dipisahkan dari pendidikan nasional. Apalagi di Indonesia terdapat lembaga pengembangan Iptek seperti LIPI dan BPPT. Selain itu, peran perguruan tinggi juga penting untuk memajukan ilmu pengetahuan.
"Modal perguruan tinggi menjadi kekuatan besar bangsa. Mudah-mudahan kita semua akan mendapatkan kekuatan yang sama untuk kemajuan kita semua. Pendidikan, ilmu pengetahuan dan SDM tidak bisa berdiri sendiri," ungkapnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR