Sorrow was never more beautiful. Buktinya adalah Taj Mahal di India, yang tersusun dari putih pualam dan patah hati.
Taj Mahal dibangun oleh kekaisaran Mogul di bawah pemerintahan Shah Jahan sebagai makam untuk mengenang istri tercintanya, Ratu Mumtaz Mahal, yang meninggal dunia ketika melahirkan.
Berikut ini beberapa fakta dan cerita di balik Taj Mahal.
Bangunan yang berhiaskan permata ini diselesaikan pada sekitar 1647 dan kota lokasinya di Agra. Inilah monumen yang kemudian dianggap menjadi contoh arsitektur Mogul yang paling mengesankan.
Musoleum ini juga telah bertahan dalam penyerbuan kelompok Jat serta penjajah kolonial Inggris, yang saat pemberontakan India 1857 membongkarnya. Kemudian Taj Mahal direstorasi dan dipasang perancah agar terlindungi dari serangan bom di dalam PD II.
Meski banyak teori baru-baru ini mengklaim bahwa Taj dirancang bukan sebagai simbol perasaan cinta mendalam, melainkan sebagai peta atas interpretasi Hari Penghakiman versi Sufi, aliran mistik dalam agama Islam.
Bangunan Taj Mahal juga tidak terlepas dari perseteruan keluarga, karena tak lama setelah pembangunan selesai, Shah Jahan digulingkan dan dipenjarakan putranya sendiri.Tetapi akhirnya putra tersebut menuntaskan baktinya sebagai anak dengan menguburkan sang ayah di samping Mumtaz.
Keindahan Taj Mahal memerlukan 22 tahun untuk rampung. Dalam waktu itu, pembangunannya dikerjakan oleh tak kurang dari 20.000 orang serta 1.000 gajah.
Kubah megah setinggi hampir 200 kaki sejatinya adalah sebuah kubah dalam kubah. Bulatan rangka luar lebih besar daripada yang di bagian dalam. Oleh sebab itu, jika eksterior kubah tampak dari dalam, simetrinya akan terlihat tidak sempurna. Lalu ujung pucuk Taj didesain berbentuk seperti bunga teratai.
Sarkofagus berornamen yang dipajang bagi para pengunjung Taj Mahal, sebenarnya kosong. Dan makam yang asli ditempatkan di lantai bawah, tersembunyi.
Taj dapat dikunjungi selepas gelap, yakni pada malam bulan purnama serta dua hari sebelum dan sesudahnya. Sedangkan pada tiap hari Jumat dan selama Ramadan, musoleum ditutup.
Ada seorang penyair India, Rabindranath Tagore, yang melukiskan Taj Mahal sebagai "setetes air mata pada muka sangkala".
Namun, Taj kini menghadapi ancaman paling berbahaya: degradasi lingkungan. Taj Mahal berdiri di pinggir sungai Yamuna yang perlahan mengering. Menyusutnya permukaan air dari Sungai Yamuna mempercepat laju pembusukan kayu yang menyangga strukturnya, sehingga dikhawatirkan bisa sewaktu-waktu ambruk.
REKOMENDASI HARI INI
Kisah Gorgo, Ratu Bijak Bangsa Sparta pada Zaman Yunani Kuno
KOMENTAR