Perusahaan berbasis teknologi sistem navigasi kendaraan asal Belanda, TomTom, merilis hasil survei tahunan mereka terhadap tingkat kemacetan di seluruh dunia.
Disebutkan, pengemudi di seluruh dunia menghabiskan rata-rata waktu delapan hari per tahun karena terjebak macet. Menariknya dari survei juga disimpulkan, justru jalan sekunder bisa lebih "menyeramkan" dibanding jalan utama.
TomTom menjelaskan, kota dengan kondisi macet terparah adalah Moskow di Russia, dengan indeks kemacetan 74 persen. Angka itu berdasarkan komparasi waktu berkendara saat perjalanan biasa berbanding waktu macet terparah yang dialami kendaraan.
Dengan kata lain, pengemudi di Moskow mendapatkan sekitar 76 menit tambahan per jam saat kondisi macet berada di puncaknya. Jadi, bila biasanya berkendara menghabiskan waktu 60 menit, maka saat macet butuh waktu lebih dua kali lipat.
"Respon terhadap kemacetan sepert membangun jalan baru atau melebarkan jalan tidak lagi terbukti efektif," ujar CEO TomTom, Harold Goddijn, seperti diberitakan Forbes, Jumat (10/7).
Berikut daftar indeks kemacetan terparah di seluruh dunia versi TomTom;
Moscow, Russia: 74 persen
Istanbul, Turki: 62 persen
Rio de Janeiro, Brazil: 55 persen
Mexico City, Meksiko: 54 persen
São Paulo, Brazil: 46 persen
Palermo, Italia: 39 persen
Warsawa, Polandia: 39 persen
Rome, Italia: 37 persen
Los Angeles, AS: 36 persen
Dublin, Irlandia: 35 persen
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR