Presiden AS Barack Obama dalam pidatonya di Gedung Putih, Senin (21/7), menyatakan sudah mengirim Menteri Luar Negeri John Kerry ke Timur Tengah untuk menyelesaikan kekerasan yang berlangsung di Jalur Gaza.
"Saya sudah instruksikan agar Menlu Kerry mengusahakan percepatan penghentian kekerasan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata November 2012 antara Hamas dan Israel," kata Obama.
Obama menambahkan, pekerjaan menyelesaikan kekerasan ini tidak akan mudah. Namun, Menlu Kerry akan melakukan apa pun untuk memfasilitasi penghentian kekerasan agar tidak ada lagi warga sipil kehilangan nyawa.
Lebih lanjut Obama menegaskan, Pemerintah AS menyesali jatuhnya korban jiwa di kalangan warga sipil baik di Jalur Gaza maupun Israel. Dengan demikian, lanjut Obama, dunia internasional harus fokus untuk mempercepat gencatan senjata antara Israel dan Jalur Gaza.
Meski demikian, Obama kembali menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dari serangan roket dan infiltrasi dari terowongan-terowongan yang berasal dari Jalur Gaza.
"Sebagai akibatnya, Israel menggelar operasi militer yang sejauh ini sudah berhasil menghancurkan infrastruktur Hamas," ujar Obama.
Operasi militer "Protective Edge" yang digelar Israel untuk menghentikan serangan roket Hamas dari Jalur Gaza sudah berlangsung 14 hari. Sejauh ini lebih dari 500 warga Gaza tewas dan 1.300 orang terluka. Sementara di pihak Israel, 20 orang tewas yang sebagian besar adalah personel angkatan darat.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR