The Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), atau Agensi Proyek Riset Pertahanan Muka, menunjukkan beberapa ciptaannya dalam perkembangan teknologi untuk masa depan perang-perangan di era informasi.
1. Melarutkan elektronik
Elektronik menjadi semakin murah dan mudah untuk menyebarkan penginderaan jarak jauh atau komunikasi di medan perang. Tetapi melacak dan mengambil kembali setiap perangkat dari lapangan adalah mustahil. Untuk menyiasati masalah ini, DARPA mengembangkan teknologi yang disebut bidang yang bisa diprogram menghilang, dan dapat dihancurkan sesuai perintah. Perangkat ini dapat digunakan di dalam ruangan atau di luar sensor, dalam pemantauan lingkungan, atau untuk diagnosis dan perawatan di dalam tubuh manusia.
2. Ponsel night vision
Saat ini para tentara memanfaatkan kacamata night vision untuk melihat di malam hari. Harganya mahal dan ukurannya besar. Oleh karena itu, para peneliti sedang mengembangkan teknologi murah berupa kamera yang sensitif terhadap panas untuk ponsel. Ukuran kecilnya memudahkan semua tentara untuk membawanya di dalam saku. Kamera itu dinamai stacked modular architecture high-resolution thermal (SMART). Kamera chip itu terdiri dari kamera kecil yang sensitif terhadap panjang gelombang inframerah, yang biasanya tidak terlihat oleh mata manusia. Kamera membuat sumber panas seperti tubuh manusia terlihat pada malam hari. Dengan resolusi 640 x 480 piksel, perangkat ini muat di dalam smartphone dan biayanya kurang dari $ 500.
3. Drone kecil
Selama beberapa waktu, DARPA telah mengembangkan drone kecil yang bisa memberikan pandangan udara tentara musuh dari jarak yang aman. Pertama digunakan pada tahun 2005, Wasp kendaraan udara mikro beratnya hanya 0,2 kilogram, dan bersayap selebar 36 cm. Mata-mata kecil ini dapat terbang selama satu jam pada kecepatan 56 km/jam. Pihak militer juga telah mengembangkan drone kecil lainnya seperti Hummingbird yang diumumkan tahun 2011 yang lebih ringan dari baterai AA.
4. Sepatu bot pelacak lokasi
Militer AS menggunakan GPS untuk mendapatkan informasi tentang lokasi, arah, dan waktu untuk bimbingan dan navigasi. Tapi GPS tidak bekerja di dalam gedung, dan sistem dapat dengan mudah dikompromikan. Saat ini, tim peneliti dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh, sedang mengembangkan GPS bebas sistem posisi yang melacak tentara melalui langkah-langkah mereka. Dikenal sebagai teknologi navigasi mikro-inersia (MINT), sistem ini terdiri dari miniatur radar dan sensor pengukuran inersia yang diikat ke sepatu yang kemudian menyampaikan posisi si pemakai bot kapada komandan. Sistem ini dapat digunakan di bawah tanah, di dalam gedung atau di lingkungan berhutan, kata para peneliti.
5. Jam atom kecil
Untuk berkomunikasi, waktu adalah segalanya. Itu sebabnya DARPA sedang mengembangkan jam chip skala atom (CSAC); kecil, rendah daya waktu, menjaga unit untuk berkomunikasi dengan frekuensi tinggi, dan GPS penangkis kerusakan sinyal.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR