Rakyat Sierra Leon pasti mengenal Sheik Umar Khan. Sosok pria berumur 39 tahun itu bukanlah seorang dokter biasa. Pasalnya, tulis Reuters pada Rabu (30/7), dokter berkepala plontos itu adalah pakar virus di negeri itu yang memerangi merebaknya penyakit ebola.
Sheik Umar Khan sohor lantaran merawat lebih dari seratus pasien ebola di rumah sakit di Kenema. Rumah sakit itu adalah yang terbaik di dunia untuk fasilitas pengobatan ebola (Baca juga Mengapa Wabah Ebola Merebak?).
Ebola merebak di kawasan Afrika Barat sejak Februari tahun ini. Virus mematikan itu sudah menewaskan 672 orang, menurut data termutakhir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain Sierra Leone, ebola menjadi momok menakutkan di Liberia, Guinea, dan Nigeria.
Ebola yang sampai kini belum ada obat penumpasnya memunyai gejala muntah-muntah, diare, berikut pendarahan bagi pengidapnya. Rerata fatalitas saat wabah ebola melanda mencapai angka 60 persen ke atas (Baca juga Hal Dasar yang Perlu Diketahui Seputar Ebola).
Keberhasilan Sheik Umar Khan merawat pasien ebola berganjar penghargaan. Kementerian Kesehatan Sierra Leone menobatkannya sebagai pahlawan nasional. Ironisnya, kesuksesan itu berongkos mahal. Sheik Umar Khan justru terjangkit virus yang bakal ditumpasnya dengan senjata ilmu pengetahuan.
Sheik Umar Khan wafat kurang dari satu minggu setelah diagnosanya diumumkan dan sesaat sebelum Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma bertandang ke rumah sakit perawatan penderita ebola tempatnya berperang melawan wabah tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR