Tdak ada salahnya Anda memanfaatkan uang receh untuk ditabung. Berikut kiat menabung uang receh.
1. Jangan remehkan uang receh
Pernahkah Anda menerima kembalian berupa uang receh? Kita sering menganggap remeh bahkan enggan untuk menyimpan uang receh. Padahal uang receh dapat ditabung dengan prinsip sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Anda dapat menggunakan celengan, botol atau kaleng bekas.
2. Bahan uang receh
Sebelum memutuskan untuk serius menabung dari uang receh, pilihlah dahulu bahan uang receh yang tepat. Tiga jenis pecahan uang logam terakhir yang dikeluarkan Bank Indonesia terbuat dari aluminium, kuningan, dan nikel. Uang receh berbahan aluminum lebih cepat rusak ketika celengan lembab. Uang receh berbahan nikel atau kuningan lebih awet ketika disimpan dalam celengan.
3. Pilih nominal
Tips menabung uang receh selanjutnya adalah memilih nominal. Sebagian mungkin memilih untuk hanya mengumpulkan uang receh dengan nominal tertentu, seperti Rp100, Rp200, Rp500, atau Rp1000. Anda dapat menentukan nominal sesuai kebutuhan dan pertimbangan masing-masing. Sebagian mungkin memilih receh Rp1000 agar uang receh yang terkumpul tidak terlalu memakan tempat namun nilainya tinggi. Sebagian yang lain mungkin mengumpulkan semua uang receh.
4. Pisahkan uang receh berdasarkan nominal
Jika Anda menabung uang receh dengan berbagai nominal, celengan atau tempat penyimpanan sebaiknya dipisah. Hal ini dilakukan agar lebih mudah dihitung tanpa harus memisahkan sesuai nominal terlebih dahulu.
5. Jaga agar celengan tidak lembab
Uang receh juga bisa rusak maupun berjamur. Oleh karena itu, jagalah celengan Anda agar tidak lembab. Setelah celengan penuh, sebaiknya segera dibuka dan ditukarkan agar tidak rusak.
Itulah lima kiat menabung uang receh yang dapat Anda pilih untuk menambah pundi-pundi uang. Anda dapat menukarkan celengan Anda di pusat perbelanjaan maupun di bank.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR