Aktor dan komedian kawakan Robin Williams, 63 tahun, ditemukan tewas pada Senin (11/8) siang waktu Tiburon, California, AS. Saat itu, Williams ditemukan dalam kondisi tidak sadar dan tidak bernapas, tak lama kemudian diumumkan ia meninggal.
Pihak kepolisian menduga kematian Williams adalah asfiksia akibat dari bunuh diri. Namun diperlukan investigasi lebih lanjut sebelum dugaan ini dinilai tepat. Perwakilan dari pihak Williams mengatakan, sang aktor telah lama berjuang melawan depresi berat. Ini adalah kehilangan yang tragis dan tiba-tiba. Keluarga dengan hormat meminta privasi mereka tetap terjaga dalam masa-masa yang sulit ini.
Menurut Institut kesehatan mental nasional Amerika Serikat, depresi mayor merupakan salah satu penyebab umum dari gangguan mental di AS. Pada tahun 2012, diperkirakan 16 juta orang dewasa paling tidak mengalami satu episode depresi mayor atau gejala depresi dalam jangka waktu satu tahun.
Meski begitu, banyak orang yang tidak memahami dengan baik apa itu depresi. Bahkan seringkali orang salah kaprah menilai depresi sebagai sebuah perasaan sedih yang umum. Padahal menurut Stephen Ilardi, profesor psikologi klinis dari University of Kansas, depresi merupakan salah satu kata yang secara tragis disalahartikan dalam bahasa Inggris.
"Kata depresi banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Sehingga, ketika mendengar kata depresi, banyak orang yang menganggapnya tidak serius. Faktanya, depresi jauh lebih buruk daripada sedih," ungkapnya.
Berikut fakta seputar depresi yang sebaiknya diketahui:
Belum lagi gejala lain seperti pesimistis, sulit konsentrasi, sulit tidur, bahkan kondisi berat yang dapat mendorong individu bunuh diri. Sekitar 80 persen penyebab bunuh diri adalah depresi.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR