Seekor anak singa menuntun penjaga hutan untuk menemukan bangkai induknya di sebuah suaka alam. Sebuah perilaku yang dianggap tak biasa.
Seorang jagawana atau penjaga hutan, yang melihat anak singa itu sembunyi di semak-semak, mengikutinya dan menemukan bangkai sang induk si sebuah bukit sekitar itu. Anak singa itu lalu menjaga sang induk, sampai penjaga kembali bersama polisi dan pejabat suaka untuk mengangkut bangkai itu.
Pemeriksaan menunjukkan, singa betina itu mati karena berkelahi dengan binatang lain, kemungkinan besar sekawanan banteng.
Menurut Anshuman Sharma, pejabat lembaga pelestarian hutan di Gir, India, perilaku anak singa itu tergolong "langka", "sangat tak lazim", sesuatu yang tak pernah ia lihat selama ia selama bertahun-tahun mengamati singa.
Kawasan Gir di Gujarat merupakan habitat singa Asia. Menurut sensus 2010, terdapat 411 singa di suaka alam itu.
"Sabtu (9/8) siang, itu saya berpatroli di daerah Tulsi-Shyam di suaka itu, ketika saya melihat seekor anak singa bersembunyi di semak-semak," kata polisi jagawana Rana Mori kepada BBC.
Rana Mori mengatakan, anak singa sekecil itu tak pernah sendirian, mereka selalu didampingi induknya. Makanya ia mencari induknya.
"Saya kuntit anak singa itu, yang menuntun saya ke bangkai induknya yang terbaring di sebuah bukit. Induk singa itu bernama Rupa (Si Cantik). Kelihatannya, dia seakan sedang tidur. Namun, tatkala ternyata tak juga bergerak, saya lalu mencolek-coleknya dengan tongkat. Tahulah saya bahwa dia sudah mati," kata Mori.
Rana Mori turun untuk meminta bantuan polisi dan petugas hutan guna mengangkut bangkainya. Ketika mereka kembali, anak singa itu masih duduk di sana.
Induk singa berusia sekitar 11 tahun itu mengalami patah tulang iga, luka dalam, dan mati kehabisan darah, seperti dijelaskan Anshuman Sharma.
Pakar singa, Yadvendra Dev Jhala dari Wildlife Institute of India, mengatakan kepada BBC bahwa ia tak pernah mendengar ada kejadian seperti itu sebelumnya.
Namun, dia mengatakan, di Gir jarang sekali terjadi masalah antara singa dan manusia, dan "singa biasanya mengenal penjaga dengan baik".
Singa penyendiri
Anshuman Sharma menambahkan, singa memiliki perilaku sosial yang berbeda. "Mereka tak seperti anjing, tidak akan mengulurkan kaki atau menggoyangkan ekor, tetapi kami yakin bahwa mereka mengenali penjaga yang mereka lihat dari hari ke hari."
Ia menyebut pula, anak singa sangat bergantung pada induknya untuk bertahan hidup hingga umur dua setengah sampai tiga tahun.
Adapun anak singa yang malang itu kini berada dalam pemantauan saksama para petugas suaka. "Induknya, Rupa, tampaknya seekor singa penyendiri, yang hidup dan berburu sendirian. Namun sekarang, setelah dia pergi, kami yakin anaknya akan bergabung dengan kelompok singa lain, atau dirawat oleh singa betina lain," tutur Sharma lagi.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR