Seorang bocah laki-laki yang dilahirkan tanpa telinga, Kieran Sorkin, bocah berusia 9 tahun asal Inggris, akhirnya memiliki telinga berkat operasi yang dilakoni tim dokter Rumah Sakit Great Ormond Street, London. Sepasang telinga itu berasal dari tulang iganya.
Sorkin merupakan salah satu dari sekitar 100 anak di Inggris Raya yang dilahirkan tanpa telinga. Kondisi itu dikenal dengan istilah microtia.
Mereka mengambil tulang rawan dari enam tulang iganya. Tulang rawan tersebut kemudian dipotong, dibentuk, dan dijahit menjadi telinga.
Saat Sorkin lahir, hanya ada dua lubang kecil pada bagian yang seharusnya ditempati sepasang telinga.
Sebelum dipasangi telinga, dia bisa mendengar berkat operasi penanaman alat pendengar. Namun, kini dia tidak hanya bisa mendengar, tapi juga memiliki bagian tubuh yang lengkap.
“Saya ingin orang-orang berhenti menanyai saya. Saya ingin seperti teman-teman saya. Saya juga juga ingin bisa memakai kacamata hitam dan earphone,” ujarnya.
Menurut dokter bedah plastik, Neil Bulstrode, operasi pemasangan telinga Sorkin merupakan operasi kosmetik, alih-alih memperbaiki pendengaran.
Meski demikian, Bulstrode menambahkan, manfaat psikologis yang didapat bocah itu sangat besar.
“Jika Anda bisa mengubah kepercayaan diri pasien pada usia muda, Anda bisa mengubah jalur hidupnya. Ini merupakan dorongan besar buat mereka,” kata Bulstrode.
Metode yang dilakukan terhadap Kieran Sorkin, menurut sejumlah ilmuwan, sejatinya bisa dihindari dalam kurun 10 tahun.
Para ilmuwan dari Institut Kesehatan Anak (ICH), yang menjadi bagian University College London, kini tengah mengkaji penciptaan sel punca dari jaringan lemak pasien untuk membuat tulang rawan.
“Pendekatan ini kurang invasif terhadap seorang anak ketimbang metode saat ini yang memanen tulang rawan dari iga sang anak,” ujar Dr Patrizia Ferretti, pemimpin kelompok penelitian dan pengembangan ICH.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR