"Kami menghabiskan beberapa hari melihat-lihat rover sambil berpikir bahwa intinya mungkin telah terlepas. Kemudian kami melihat kembali ke lubang bor sambil berpikir bahwa itu mungkin tidak akan pernah berhasil keluar dari lubang. Semua pencarian ini ternyata kosong. Pada akhirnya kami menyimpulkan bahwa inti hancur saat pengeboran," kata Morgan.
Para ilmuwan kemudian menargetkan batu lain yang tampak lebih tahan terhadap pelapukan, dan Perseverance berhasil mengumpulkan dua sampel inti. Sampel itu menjadi yang pertama dalam koleksi sampel Perseverence. Cache sampel Perseverance akan menjadi bagian dari multi-spacecraft handoff, masih dalam pengembangan, yang diharapkan akan dikembalikan ke Bumi pada awal 2030-an. Dari sana, para ilmuwan di laboratorium di Bumi akan menentukan tanggal dan menganalisis bebatuan untuk melihat apakah mungkin ada tanda-tanda kehidupan Mars kuno.
"Batu-batuan di dasar kawah pada awalnya tidak dibayangkan sebagai target astrobiologi utama dari misi tersebut, tetapi Mars selalu mengejutkan kita ketika kita melihat dari dekat. Kami sangat senang menemukan bahwa bahkan batuan ini telah mengalami interaksi berkelanjutan dengan air dan dapat dihuni oleh mikroba Mars purba," kata Morgan.
Source | : | Geological Society of America |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR