Kanker paru-paru, kanker payudara, penyakit jantung, impotensi, mungkin menjadi dampak ketika Anda merokok dalam waktu lama. Zat berbahaya seperti nikotin, tar, karbon monoksida, karsinogen, serta iritan akan masuk dalam tubuh ketika Anda mengisap rokok.
Nikotin, zat inilah yang membuat orang ketagihan merokok. Padahal zat berbahaya ini mampu merusak otak Anda dan menyebabkan pembekuan darah.
Mungkin Anda bosan dengan berbagai kampanye anti rokok yang banyak dilakukan. Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa kampanye itu sangat berguna mengenai bahaya merokok? Karena minimnya pengetahuan tentang merokok inilah yang membuat Hall, sorang perokok aktif pengidap kanker tenggorokan.
Wanita ini pertama kali merokok di usianya ke-13 saat sedang kamping dengan teman sebayanya. Salah seorang temannya menawari sebatang rokok dan dicobalah. Saat itu ia tidak menyukai menghisap rokok, tidak di hari itu.
Kemudian ia menginjak usia 17 tahun dan memulai ‘petualangan’ rokok bersama temannya. Berbeda ketika masih berusia 13 tahun ketika ia merasa tidak menyukai rokok. Namun di usianya ke-17, rokok bagai tidak bisa dipisahkan dari hidupnya.
Dalam sehari Hall mampu menghabiskan satu pack rokok, bahkan pernah mencapai dua pack. Ketika ditanya mengenai bahaya merokok oleh CNN, dengan tegasnya Hall menjawab, “Saya tidak tahu apa-apa, sungguh tidak.” Hall berkisah bahwa merokok membuat perasaannya senang.
Ibu satu anak ini menjadi perokok aktif selama 23 tahun, hingga akhirnya berhenti di usianya ke-40. Hall telah bercerai dari suaminya dan mempunyai seorang anak perempuan. Ia melakukan banyak pekerjaan sukarela untuk mengkampanyekan bahaya merokok bagi siswa sekolah menengah di California Selatan.
Ini nyata. Kami semua para perokok adalah korbannya.
Menjadi perokok aktif selama 23 tahun ternyata membuat hidupnya hancur. Kini ia harus berjuang melawan kanker. Pertama kali ia didiagnosa mengidap kanker oleh dokter giginya, untuk memastikan kebenarannya Hall menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Ternyata benar, Hall mengidap kanker pangkal tengorokan dan harus menjalani laryngectomy, penghapusan laring dan pemisah jalan napas dari kerongkongan, mulut, dan hidung.
Semasa wanita ini menjalani perawatan menggunakan radiasi, sakit luar biasa pada tenggorokan menjadi hal ‘biasa’ baginya. Hingga akhirnya Juni 2000 lalu, radiasi untuk menghilangkan sel kanker pun selesai dilakukan.
Tim dokter menyarankan Hall agar melakukan operasi pada pita suaranya. Akhirnya tindakan operasi dilakukan dan menyisakan lubang pada leher Hall. Sebangunnya dari operasi, didapati ia tidak dapat mengeluarkan suara. Saat itulah Hall berada dalam kondisi terburuk dalam hidupnya dan semua itu akibat rokok.
Bangga
Walau lehernya harus ‘dihiasi’ dengan lubang akibat operasi pita suara yang pernah dilakukannya, membuat orang di sekitarnya bangga. “Seluruh keluargaku mendukungku,” paparnya kepada CNN.
Pasca operasi, Hall menyadari bahwa rokok benar-benar mengubah hidupnya menjadi begitu buruk. Akhirnya ia resmi berhenti merokok di bulan Januari dan membuatnya merasa bahagia. Keluarganya begitu bahagia dengan keputusan yang dibuat Hall.
Pengalaman buruk yang dialaminya menggerakkan hatinya untuk menyelamatkan nyawa orang lain dari jahatnya rokok. Akhirnya Hall bergabung dengan sebuah organisasi anti rokok, Survivors and Victims of Tobacco Empowerment.
Hall menjalani hidupnya sebagai pejuang anti rokok dan membuat dirinya begitu bangga. Kenyataan bahwa dengan berbagi pengalaman tentang rokok dapat menyelamatkan nyawa orang lain membuat rasa sakitnya terobati. “Ini nyata. Kami semua para perokok adalah korbannya,” tutur Hall.
Hasilkan Energi Melimpah dari Tenaga Angin, Skotlandia Siap Ekspor Hidrogen Besar-besaran
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR