Penelitian yang dimuat di PLOS ONE melihat bagaimana kepercayaan seseorang terkait dengan kecerdasannya berdasarkan tanggapan terhadap Survei Sosial Umum, sebuah polling pendapat yang dilakukan di Amerika Serikat tiap 1-2 tahun.
Para peneliti mengukur tingkat responden kepercayaan melalui pertanyaan ini: "Secara umum, apakah sebagian besar orang dapat dipercaya atau bahwa Anda tidak bisa terlalu berhati-hati dalam berurusan dengan orang-orang?" Kecerdasan diukur melalui uji kosakata, dengan menguji sepuluh kata (beberapa studi menunjukkan kosakata berkorelasi dengan kecerdasan), dan juga dari rating pengumpul suara mengenai seberapa baik responden memahami pertanyaan.
"Orang-orang cerdas lebih mahir memperhitungkan seberepa besar seseorang bisa dipercaya, artinya bahwa mereka cenderung pemilih dalam hal relasi," kata para penulis penelitian. Orang yang lebih cerdas mungkin lebih selektif dalam menaruh kepercayaan pada orang lain dan lebih mahir dalam mengidentifikasi jika ketidakpercayaan terhadap orang lain.
Mereka yang umumnya lebih mudah percaya juga dilaporkan lebih bahagia dan lebih sehat. Apakah hal ini terkait dengan kecerdasan? Para peneliti menyimpulkan, tidak. Setelah mengendalikan kecerdasan, orang yang lebih mudah percaya pada orang lain umumnya lebih bahagia dan lebih sehat.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR