Sejumlah lukisan karya seekor gajah india dipamerkan di sebuah galeri papan atas di New Delhi, India sebagai bagian dari upaya penggalangan dana untuk perlindungan hewan langka.
Seniman Alpana Ahuja menggunakan sekeranjang pisang dan makanan lain untuk membujuk Phoolkali, seekor gajah yang diselamatkan dari pemiliknya yang kejam, untuk menciptakan karya agungnya, jejak kaki raksasa dengan warna biru cerah.
Memancing dengan makanan, kata Alpana, adalah cara untuk membuat gajah itu dalam suasana yang nyaman, sehingga dia mau "mencolek" cat menggunakan kakinya dan menaruh kakinya di atas sebuah kanvas raksasa.
"Uang yang diperoleh dari ajang ini akan digunakan untuk sebuah konservasi gajah," kata Direktur Seni Galeri ArtSpice, Babita Gupta.
Sayangnya, Gupta menolak mengatakan berapa banyak lukisan Phoolkali yang dipatok dengan harga antara Rp1,7 juta hingga Rp4 juta itu sudah terjual. Gupta hanya mengatakan lukisan sang gajah menarik banyak peminat.
Pameran lukisan karya gajah india ini berbarengan waktunya dengan perhelatan festival Ganesh Chaturthi, yang dimulai pada Jumat (29/8). Festival itu digelar untuk menghormati dewa Ganesha, yang berkepala gajah.
"Dalam budaya India, gajah dihormati dalam perwujudan dewa Ganesha. Namun, hewan yang diwakili salah satu dewa ini malah kerap disiksa," kata Geeta Seshamani, salah seorang pendiri Wildlife SOS yang menjadi penyelenggara pameran lukisan gajah ini.
Organisasi World Wildlife Fund (WWF) memperkirakan populasi gajah di India saat ini berada di kisaran 20.000-25.000 ekor. Sebagian dari mereka hidup dalam kondisi mengenaskan sebagai peliharaan dan kerap diperjualbelikan secara ilegal.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR