Menurut Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kini travel bukan hanya orang mencari tiket murah atau destinasi yang dekat melainkan mencari pengalaman. “Sekarang banyak orang ingin mengunjungi misalnya dua tempat tapi mendapatkan pengalaman yang unik,” papar Mari.
Mari pun menyarankan, “Gak usah promosi ke luar negeri kalau mau promosi daerah Anda, pelajari saja apa yang sedang digandrungi (di daerah Anda).”
Memang Indonesia bangsa besar yang menyimpan potensi wisata begitu banyak. Berikut adalah top ten wilayah dengan jumlah wisatawan dan kawasan wisata terbanyak di Indonesia, versi Mari Elka Pangestu:
1. Jawa Barat
2. Jawa Timur
3. Jawa Tengah
4. DKI Jakarta
5. Banten
6. Sumatera Utara
7. Sulawesi Utara
8. Bali
9. Lampung
10. Sumatera Selatan
Ia pun mempunyai perbandingan pola belanja antara wisatawan asing dan dalam negeri. Wisatawan asing lebih banyak berbelanja sovenir khas suatu daerah, sedangkan wisatawan asal Indonesia lebih menyukai menghabiskan uang untuk oleh-oleh.
“Saya rasa, kita masih belum menggali pasar domestik dalam negeri dengan baik. Dari segi memahami dan marketing,” tambahnya.
Dari hal inilah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengembangkan tematic tourism dan wisata minat khusus. Melalui tematic tourism harapannya membuat travel menjadi lebih menarik lagi. Apa sajakah yang termasuk dalam tematic tourism? “Tematic tourism ada yang berbasis budaya, alam, kuliner, eco tourism, dan industri kreatif,” papar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Saya rasa, kita masih belum menggali pasar domestik dalam negeri dengan baik. Dari segi memahami dan marketing
Wisata berbasis budaya, maka Anda dapat mengunjungi candi, museum, maupun peninggalan bersejarah yang banyak ditemui di Indonesia. Jika Anda menyukai suasana keasrian alam, coba mengunjung Gunung Bromo dan Gunung Merapi.
Bosan dengan paket wisata biasa? Mungkin Anda bisa menjajal eco tourism dengan paket spa yang akan menyegarkan badan maupun pikiran setelah penat dengan rutinitas harian.
Selain mengembangkan tematic tourism, pengembangan wisata minat khusus terus dilakukan. Mari mencontohkan wisata minat khusus seperti bersepeda, golf, menyelam, mendaki gunung, dan lainnya. “Ada lebih dari 400 gunung di Indonesia dapat didaki,” katanya.
Berbagai upaya peningkatan wisata terus dilakukan, harapannya lebih banyak orang Indonesia melihat negaranya sendiri.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR