Peneliti mengatakan, celah tersebut di tata surya kita tetap menjadi misteri. Tapi, kemungkinannya itu dipengaruhi oleh Yupiter. Saat raksasa gas itu terbentuk, tarikan gravitasi yang sangat besar dapat mendorong gas dan debu ke pinggiran, menyebabkan celah di cakram yang sedang berkembang.
Penjelasan lain mungkin ada hubungannya dengan angin yang muncul dari permukaan piringan. Sistem planet awal diatur oleh medan magnet yang kuat. Ketika medan ini berinteraksi dengan piringan gas dan debu yang berputar, mereka dapat menghasilkan angin yang cukup kuat untuk mengeluarkan material, meninggalkan celah di piringan.
Terlepas dari asal-usulnya, celah di awal terbentuknya tata surya kemungkinan berfungsi sebagai batas kosmik, menjaga material di kedua sisinya agar tidak berinteraksi. Pemisahan fisik ini dapat membentuk komposisi planet-planet tata surya.
Baca Juga: Planet 9 di Tata Surya Kita Mungkin Lebih Dekat dari yang Diperkirakan
Misalnya, di bagian dalam celah, gas dan debu bergabung sebagai planet terestrial, termasuk Bumi dan Mars. Sementara gas dan debu terdegradasi ke sisi yang lebih jauh dari celah yang terbentuk di wilayah yang lebih dingin, seperti Yupiter dan raksasa gas tetangganya.
Penulis utama dan mahasiswa pascasarjana EAPS, Caue Borlina mengatakan, cukup sulit untuk melewati celah tersebut, dan sebuah planet akan membutuhkan banyak torsi dan momentum eksternal untuk melewatinya.
"Jadi, ini memberikan bukti bahwa pembentukan planet kita terbatas pada wilayah tertentu di awal tata surya," kata Borlina.
Baca Juga: Batu Kecil Ini Terrnyata Meteorit Kuno yang Seumuran dengan Tata Surya
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Source | : | Science Advances,MIT News |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR