Lima belas negara Afrika menjadi pusat perhatian Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam upaya mencegah penyebaran Ebola.
Seorang pejabat tinggi WHO Isabelle Nuttall mengatakan, 15 negara itu adalah negara-negara yang berbatasan langsung dengan negara-negara yang sejauh ini terparah mengalami wabah Ebola.
Negara-negara tersebut akan menerima bantuan lebih besar baik dari segi pencegahan maupun perlindungan. Di antara negara-negara yang mendapat perhatian lebih meliputi Pantai Gading, Mali, Sinegal dan Guinea-Bissau. Keempat negara tersebut berbatasan langsung dengan Liberia, Sierra Leone dan Guinea.
"Empat negara ini mempunyai perbatasan darat dengan negara-negara yang terjangkit atau mempunyai jalur perjalanan dan perdagangan sibuk," jelas Nuttall di Jenewa, Kamis (16/10).
Sementara itu Direktur Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Amerika Serikat Thomas Frieden memperingatkan penyebaran Ebola lebih luas di Afrika dapat menjadi ancaman jangka panjang bagi sistem pelayanan kesehatan Amerika.
Dr. Frieden mendapat berbagai pertanyaan tentang dua perawat AS yang terinfeksi Ebola.
Namun, seperti dijelaskan dalam dengar pendapat dengan komite Kongres, Amerika mempunyai bekal pengetahuan dan keahlian untuk memerangi penyakit.
Komite Kongres dari Partai Republik, Tim Murphy, mengecam tanggapan pemerintah atas munculnya kasus Ebola di wilayah Amerika.
Menurutnya, dua perawat di negara bagian Texas yang terjangkit Ebola tidak mendapat pelatihan memadai dan tidak mempunyai peralatan yang diperlukan.
Salah seorang perawat terbang dengan pesawat komersial meskipun sebelumnya dia merawat pasien Ebola, yang kemudian meninggal dunia.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR