Arief Yahya, Menteri Pariwisata pada Kabinet Kerja Jokowi-JK ini sebelumnya dikenal sebagai CEO PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Sebelum menjadi orang nomor 1 di PT Telkom, tepatnya sejak Mei 2012, pria kelahiran Banyuwangi, 2 April 1961, ini menduduki jabatan sebagai Direktur Enterprise dan Wholesale Telkom Indonesia semenjak tahun 2005. Ketika duduk di jabatan ini, Arief memperoleh beberapa penghargaan. Antara lain Satyalencana Pembangunan di tahun 2006 atas keberhasilan dalam Peningkatan Pelayanan Prima di Kalimantan dan Jawa Timur dari Presiden RI.
Di tahun yang sama, Arief juga masuk dalam daftar "25 Business Future Leader" versi majalah Swa. Arief juga terpilih sebagai penerima Economic Challenge Award 2012 kategori Industri Telekomunikasi, penerima Anugerah Business Review 2012 dari majalah Business Review. Terakhir, Arief terpilih sebagai The CEO BUMN Inovatif Terbaik 2012.
Prestasi yang diraih Arief ini juga berbanding dengan prestasi yang diraih Telkom. Pendapatan Telkom sampai dengan September 2012 tercatat sebesar Rp 56,864 triliun. Sedangkan labanya sebesar Rp 14,11 triliun.
Arief Yahya dibesarkan dalam keluarga sederhana dengan ayah, H. Said Suhadi yang berprofesi sebagai pedagang dan ibu, Hj Siti Badriya yang aktif dalam organisasi keagamaan. Arief mengambil teladan dari kedua orang tuanya, terutama dari ibu. Ibunya tak pernah menunjukkan wajah muram namun selalu menunjukkan perjuangan tanpa henti dan selalu memberi yang terbaik kepada anak-anaknya.
Arief meniru keteladanan ibunya dengan selalu berjuang dengan sepenuh hati dalam pendidikannya. Berbekal itulah, Arief berhasil menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Elektro.
Hal utama yang dia pelajari dari ibunya adalah dalam menjalani sesuatu yang terpenting adalah ketekunan. Berkat ketekunan itu Arief lulus dari ITB dengan nilai yang sangat memuaskan, yang dia persembahkan kepada orang tuanya. Setelah lulus dari ITB, Arief memulai karir di PT Telkom dan berhasil menjadi salah satu karyawan Telkom yang terpilih mengikuti program Master Telematika di Surrey University, Inggris.
Program Master ini berhasil diselesaikannya. Baginya semboyan hidup yang selalu ia pegang adalah "Success without plan is luck. Success with plan is achievement...!"
Kini di bawah kendali Arief, Kementerian Pariwisata mendapatkan tugas berat. Apalagi, Pemerintahan Jokowi-JK menargetkan meraih 20 juta wistawan mancanegara (wisman) sampai 2019. Untuk mencapai target tersebut jelas diperlukan kerja keras.
Dalam dua tahun terakhir pariwisata Indonesia tumbuh di atas angka 8 persen hingga jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai kisaran 8-9 jutaan. Tahun 2014 Kemenparekraf hanya mematok target kunjungan wisman 9,5 juta orang sampai tutup tahun. Sedangkan tahun lalu tercatat sebanyak 8,7 juta wisman mengunjungi Indonesia sampai tutup tahun.
Menurut mantan Menparekraf Mari Elka Pangestu untuk meraih angka 20 juta wisman, sektor pariwisata harus tumbuh rata-rata 16 persen per tahun bahkan lebih. Itu berarti dua kali lipat dari pertumbuhan saat ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR