Rudiantara yang resmi diumumkan sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dalam Kabinet Kerja Joko Widodo diminta untuk mencarikan solusi bagi persoalan internet lambat di Indonesia.
"Menkominfo yang baru harus segera bekerja menyelesaikan hal-hal yang selama 5 sampai 10 tahun ini belum ada solusinya misalnya internet lelet," kata Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi di Jakarta, Minggu (26/10).
Ia mengatakan internet sudah menjadi kebutuhan yang mutlak bagi masyarakat terlebih menjelang diimplementasikannya pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Oleh karena itu pihaknya berharap Menkominfo yang baru mampu bekerja cepat dan langsung merespon keadaan sesegera mungkin setelah dilantik.
"Rudiantara bukan orang baru di dunia telekomunikasi, jadi kami yakin secara pengetahuan, kemampuan, beliau mumpuni," katanya.
Heru Sutadi menekankan Rudiantara harus mampu menyinergikan kemampuannya dengan birokasi di lingkungan pemerintahan. "Birokrasi itu lebih seringnya unik dan tentu secara profesional ini harus bisa diatasi sesegera mungkin," katanya.
Sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Rudiantara sebagai Menkominfo yang baru di antaranya komitmen Indonesia untuk menghubungkan separuh penduduk Indonesia dengan internet, menyelesaikan jaringan pita lebar di semua desa di tanah air, dan sertifikasi SDM telekomunikasi untuk mengantisipasi MEA.
Angkatan pertama
Rudiantara memang dikenal sebagai angkatan pertama yang membangun dunia telekomunikasi dan informatika di Indonesia.
Pria berusia 55 tahun itu telah menjabat posisi-posisi penting hampir di semua operator telekomunikasi di Indonesia, baik Telkom, Indosat, Telkomsel, sampai XL.
Pemilik gelar sarjana bidang Statistika dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, serta gelar MBA dari IPPM-Indonesia ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero) dan Wakil Direktur Utama PT Semen Gresik (Persero), serta menjabat sebagai CEO Bukit Asam Transpacific Railways dan PT Rajawali Asia Resources.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR