Siapa bilang inovasi hanya milik para profesor? Remaja berbakat yang berkumpul dalam ajang International Exhibiton for Young Inventors (IEYI) 2014 pun tak kalah hebat.
Sebanyak lebih dari 140 peneliti muda atau inventor turut bergabung dalam acaara tahunan yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak 2004.
Menurut Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain, bahwa IEYI digelar bukan bertujuan untuk mengaplikasikan inovasi, melainkan membangkitkan semangat inventor muda dunia. Tak hanya inventor muda Indonesia unjuk karya dalam acara ini, melainkan ada 12 negara lain turut serta berpartisipasi. Selain Indonesia ada pula Mesir, Jepang, Iran, Hong Kong, Tiongkok, Nigeria, Jepang, Thailand, Oman, India, dan Taiwan.
Berbagai temuan baru dipamerkan para inventor muda ini di SMESCO pada 30 Oktober hingga 1 November 2014. Ada enam kategori yang dipamerkan dalam IEYI 2014, pendidikan dan rekreasi, pangan dan agrikultur, teknologi hijau, keamanan dan kesehatan,teknologi bagi yang berkebutuhan khusus,serta penanganan bencana.
Nampaknya berbagai inovasi bermula dari pengalaman pribadi. Dikisahkan Isaac Newton menemukan gaya gravitasi bumi ketika sedang belakar di bawah pohon apel. Ketika itu apel jatuh di hadapannya, ia pun bertanya bagaimana hal itu dapat terjadi? Dari pengalaman pribadinya inilah, Newton mampu mengembangkan ilmu gaya gravitasi bumi.
Lantas, bukan hal mustahil menemukan hal hebat dari kejadian tak disengaja bukan?
Melihat fenomena banyaknya minyak curah bekas didaur ulang dengan bahan kimia, membuat siswa SMA ini mencoba inovasinya. Orang Indonesia kerap tertipu dengan kondisi fisik suatu barang, minyak goreng misalnya. Warna serupa minyak goreng kemasan baru ternyata dapat diperoleh dari percampuran bahan kimia berbahaya.
Bahwa di pasaran banyak ditemui minyak curah berkualitas rendah, namun warnanya seperti minyak goreng baru. “Sekarangkan banyak minyak curah bekas diproses dengan bahan kimia berbahaya kemudian dijual lagi,” papar Wani Sirait, inventor Simple Way to Distinguish Fresh and Used Unbranded Cooking Oil by Using First Aid Antiseptic.
Dengan mencampurkan lima tetes antiseptik berkandungan iodin—seperti betadine—pada air dan minyak yang akan diteliti. Setelah dikocok, jika ditemukan lapisan berwarna merah muda maka minyak dalam kualitas baik dan bebas bahan kimia berbahaya. Sementara warna kekuningan memandakan bahwa minyak telah tercampur bahan kimia berbahaya.
Wani Sirait, ia hanyalah salah satu dari ratusan peneliti muda berbakat lain dengan inovasi hebat. Berbekal dari peka terhadap fenomena di sekitar, nampaknya kita dapat menjadi inventor dalam hal sederhana namun tetap bermanfaat.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR