Untuk mengungkap segala kemungkinan terkait kecelakaan SpaceShipTwo, penyelidik melibatkan seorang pakar yang mendalami efek mental, persepsi, dan kapabilitas fisik manusia serta batas akhir interaksi semua faktor itu.
Menurut pejabat keamanan, Senin (3/11), pakar itu dilibatkan untuk mempelajari dan menganalisis mengapa salah satu dari pilot penguji mengaktifkan tuas feathering lebih awal.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pesawat komersial yang dirancang untuk wisata ruang angkasa milik Virgin Galactic itu pada Jumat lalu pecah di udara tak lama setelah diluncurkan dari pesawat pengusung.
Feathering adalah proses mekanik menekuk dua sayap bagian belakang untuk menstabilkan pesawat saat menukik ke Bumi. Sebetulnya proses itu dilakukan guna menciptakan hambatan ketika pesawat memasuki atmosfer Bumi.
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan, termasuk dari rekaman video, Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) menduga tuas pengubah dari posisi terkunci menjadi terbuka dilakukan secara prematur. Dalam rekaman video yang diperoleh dari kokpit pesawat, tampak pilot yang duduk di kursi kanan memindahkan tuas pengunci.
Namun NTSB tidak tahu siapa yang duduk di kursi itu. Saat uji coba, SpaceShipTwo diawaki Michael Alsbury (39) dan Pete Siebold (43). Dalam peristiwa itu, Alsbury tewas, sedangkan Siebold terluka. (Baca kembali beritanya di sini)
Pelaksana Tugas Kepala NTSB Christopher Hart mengatakan, pihaknya telah mengetahui tentang proses kekeliruan feathering itu. Namun, lebih jauh, Hart mengatakan pihaknya ingin mengetahui kemungkinan adanya faktor manusia dalam proses tersebut.
"Pertanyaannya kemudian adalah mengapa itu terjadi ketika kecelakaan tersebut terjadi," kata Hart.
Selain menyelidiki persoalan teknis pesawat, para penyidik juga menyelidiki keberhasilan Siebold menyelamatkan diri. Pilot yang saat ini dirawat di rumah sakit karena cedera bahu itu diketahui keluar dari pesawat tak lewat pintu darurat.
Dengan menggunakan parasut, dia pun berhasil terjun dari ketinggian 50.000 kaki atau sekitar 15,25 kilometer di atas Gurun Mojave.
"Kami tahu bahwa dia tidak lewat pintu itu, lalu bagaimana pilot itu berhasil keluar?" tanya Hart.
Pemilik Virgin Galactic, Richard Branson, tidak akan mundur dari program wisata luar angkasa.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR