”Sangat jarang ada pantai wisata yang juga memiliki kolam air tawar. Pengunjung bisa membilas tubuh setelah mandi air laut yang asin. Di Lombok, belum pernah saya menemui pantai yang seperti Harlem,” tutur Erniwati (38), pengunjung yang berasal dari Nusa Tenggara Barat.
Ricky Bagre (30), warga yang menyewakan pondok, mengatakan, akses ke Harlem mulai ramai tahun 2000. Sebelumnya, 20 tahun lalu, belum ada satu pun warga dari luar Depapre yang tahu tempat ini. Selain lokasinya yang terpencil, jumlah kapal penyeberangan juga sangat minim.
Saat ini, Harlem mulai ramai dan selalu menjadi pilihan wisatawan dan warga Jayapura setiap akhir pekan. ”Kami selalu membersihkan sampah yang ditinggalkan wisatawan di pondok. Intinya, seluruh warga kampung berkomitmen untuk menjaga citra Harlem sebagai tempat wisata yang meninggalkan kesan positif bagi pengunjung,” kata Ricky.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR