Perhitungan diperlukan karena Philae harus menghadapi aliran angin dan gravitasi yang tak beraturan akibat bentuk komet yang juga tak beraturan.
Tantangan lain adalah proses pendaratan. Permukaan komet tidaklah rata seperti landasan pacu pesawat terbang. Wahana berpotensi terlempar dan rusak.
Misi Rosetta dan Philae diluncurkan pada 2 Maret 2004 dengan roket Ariane 5. Nama Rosetta diambil dari Batu Rosetta, prasasti di Memphis tertanggal 196 SM terkait Raja Ptolemy V.
Misi penelitian yang dimulai dengan pendaratan di komet ini bakal membuat ilmuwan mampu memahami karakteristik komet lebih detail.
Dari sana, ilmuwan bisa mengetahui apakah benar air di Bumi merupakan hasil kiriman dari komet yang pernah menghantamnya jutaan tahun lalu.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR