Tahun 2012, tim ilmuwan di Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN) menyatakan, mereka telah menemukan partikel yang diklaim sebagai Higgs boson. Eksperimen dilakukan setelah pengumuman dan berhasil mengonfirmasi bahwa yang ditemukan memang partikel itu.
Temuan tersebut diambut meriah oleh fisikawan dunia. Tahun 2013, Peter Higgs, ilmuwan Inggris yang menggagas adanya partikel yang sering kali disebut partikel tuhan itu, meraih Nobel Fisika.
Namun kini, sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Mads Tourdal Frandsen dari Pusat Studi Kosmologi dan Fenomenologi Fisika Partikel, Denmark, di jurnal Physical Review D berpotensi menggoyahkan hasil temuan CERN.
Dalam publikasinya, Frandsen dan timnya menyatakan tidak ada bukti partikel tuhan telah ditemukan. Ia mengatakan, data-data yang didapatkan CERN belum bisa menjelaskan apakah partikel yang ditemukan memang Higgs boson.
"Data CERN secara umum diambil sebagai bukti bahwa partikel yang ditemukan memang partikel Higgs. Benar bahwa partikel Higgs bisa menjelaskan data itu, tetapi tetap saja ada penjelasan lain," kata Frandsen seperti dikutip Huffington Post, Senin (10/11).
Frandsen menegaskan, data yang diperoleh CERN tidak cukup tepat untuk menjadi dasar pernyataan penemuan Higgs boson. Dan, bukan hanya Frandsen yang berpandangan demikian.
"Data dari eksperimen LHC (Large Hadron Collider) dipastikan konsisten dengan Higgs, bagaimana diproduksi dan meluruh, serta spin partikelnya. Namun, seperti dalam publikasi, itu mungkin bukan satu-satunya penjelasan," kata Michael Tuts dari Columbia University.
Frandsen mengatakan, partikel yang ditemukan CERN sebenarnya adalah techni-higgs. Berbeda dengan Higgs boson, techni-higgs bukan partikel elementer. Partikel itu terdiri dari partikel elementer yang disebut techni-quarks.
Tuts mengatakan, studi lebih lanjut masih diperlukan untuk bisa menyatakan dengan pasti apakah partikel yang ditemukan CERN memang Higgs boson. "Kita butuh lebih banyak data dalam beberapa tahun untuk bisa mengetahui kemungkinan lain," katanya.
Penemuan partikel tuhan penting. Dalam fisika, dikenal model standar fisika partikel yang berkontribusi dalam menerangkan penciptaan alam semesta. Higgs boson adalah partikel yang belum ditemukan hingga tahun 2012.
Bila partikel yang ditemukan tahun 2012 bukan Higgs boson, maka ilmuwan akan mendapatkan pekerjaan rumah lebih banyak untuk menguak partikel-partikel elementer. Pada saat yang sama, pengungkapan proses penciptaan alam semesta bakal memakan waktu lebih panjang.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR