Seorang wanita India meninggal dan 15 lainnya dirawat di rumah sakit setelah operasi steril massal yang diselenggarakan pemerintah negara bagian Chhattisgarh.
Korban sterilisasi ini meninggal setelah 13 perempuan —yang disteril di kamp lain di Chhattisgarh Sabtu lalu— meninggal.
Lebih dari 60 perempuan lainnya masih di rumah sakit, banyak di antaranya dalam kondisi kritis, setelah operasi tubektomi.
Operasi sterilisasi terakhir diselenggarakan di daerah Gaurela di Chhattisgarh.
Tidak jelas apa yang terjadi selama operasi steril pada hari Senin (10/11) lalu.
Korban meninggal sejauh ini mencapai 14 orang di Chhattisgarh menyusul operasi steril yang dilakukan Sabtu dan Senin lalu.
Pertambahan populasi merupakan hal yang cukup menghawatirkan di India, sehingga pemerintah melancarkan sejumlah program untuk mengurangi angka kelahiran. Pemerintah India mengampanyekan program keluarga berencana dalam beberapa puluh tahun terakhir.
Sabtu lalu (8/11), operasi tubektomi dilakukan terhadap 83 wanita di Desa Pendari di akwasan Bilaspur, oleh seorang dokter dan asistennya.
Menurut peraturan pemerintah, satu dokter bedah hanya diizinkan untuk menjalani 35 operasi sehari.
Saat para wanita dibawa ke rumah sakit setelah operasi, mereka muntah-muntah dan tekanan darah anjlok, menurut sejumlah laporan.
Keluarga korban operasi steril Sabtu, semua berasal dari keluarga miskin, lalu dijanjikan uang ganti rugi sekitar Rp80 juta.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR