Dalam rangka peringatan 10 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh yang dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 November silam, ketua Palang Merah Indoensia Provinsi Aceh, Teuku Alaidinsyah sangat mengapresiasi seluruh bentuk perhatian, bantuan serta dukungan yang diberikan untuk rakyat Aceh melalui PMI.
“Sampai dengan tahun 2014 PMI Provinsi terus menjalan program berbasis masyarakat untuk meningkatkan kapasitas serta ketahanan masyarakat dengan program air bersih di Kabupaten Aceh Jaya, serta program pengurangan risiko bencana dengan melakukan penanaman mangrove yang dilakukan di kabupaten ini, yang rencananya tetap kita lanjutkan ke depan,” jelasnya.
Melalui tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat atau Sibat yang terlatih untuk menghadapi bencana dengan sistem simulasi termasuk pelatihan materi untuk menghadapi bencana khususnya tsunami, PMI memberikan pembekalan untuk melakukan penanaman mangrove kepada masyarakat.
Setelah tsunami melanda, pesisir di kawasan ini tak lagi ditopang oleh bakau. “Karena dulunya ini adalah daerah bakau, kini dikembalikan lagi menjadi bakau," ujar Fauzi Husaini, Kepala Sub Bidang Penanggulangan PMI Provinsi Aceh.
Menurut Fauzi, pembibitan, penanaman serta perawatan yang dilakukan oleh masyarakat ini sudah berjalan sejak 2010. Dengan menanam dan merawat, maka masyarakat akan mendapatkan dana sesuai dengan hasil yang mereka capai.
Empat puluh persen dana akan diserahkan saat masyarakat menanam, dan sisanya akan diberikan setelah bakau sudah tumbuh dan berada dalam masa perawatan. “Dana yang mereka dapatkan kana masuk ke kas kontingensi desa,” ungkap Fauzi.
Dengan demikian, selain mengisi kas desa sebagai tabungan untuk melakukan simulasi menghadapi bencana, menurutnya kepedulian masyarakat akan terbangun dengan sendirinya.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR