Teknologi yang mampu melacak aktivitas pencurian ikan di seluruh dunia dikembangkan oleh beberapa kelompok lingkungan. Kehadiran teknologi ini diharapkan mampu menekan aktivitas pencurian ikan.
Sebuah prototipe dari sistem Global Fishing Watch, sebuah teknologi pemantau pencurian ikan yang disokong Google, baru diumumkan pada IUCN World Parks Congress di Sydney (14/11). Pelopornya adalah Oceana, kelompok pelestari lingkungan, dengan dukungan keuangan dan teknik dari Google.
Dengan menggunakan data satelit dari SpaceQuest dan software yang dikembangkan oleh SkyTruth, teknologi pemantau pencurian ikan ini memiliki data kapal nelayan dari tahun 2012 - 2013, jumlahnya mencapai 25.000 kapal.
Beberapa kapal terdaftar sebagai kapal nelayan komersial, sementara kapal-kapal lainnya terdaftar sebagai kapal-kapal yang digunakan untuk aktivitas memancing. Pada sistem Global Fishing Watch, kegiatan mereka disorot pada peta dengan titik oranye dan kuning.
Untuk saat ini, teknologi pemantau pencurian ikan ini memang hanya menampilkan kapal yang terdata dari dua tahun sebelumnya, namun Oceana bertekad untuk menggabungkan data yang lebih baru yang akan memungkinkan pihak berwenang untuk bertindak cepat.
"Rencananya kita akan membangun sebuah veris yang akan mendekati data real-time, kelak saat diluncurkan kepada publik," ujar Jackie Savitz, dari Oceana.
Saat ini, Oceana telah menggunakan sistem tersebut untuk memonitor kapal-kapal yang telah ditandai sebagai pelaku pencurian ikan. Dengan cara ini, para nelayan akan berpikir panjang untuk melakukan tindakan melawan hukum, karena semua bukti tercatat secara real-time.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR