Nationalgeographic.co.id—Kusut dalam DNA yang tidak terpotong dapat menciptakan titik-titik mutasi dalam genom bakteri, menurut sebuah studi baru oleh Milner Center for Evolution di University of Bath yang telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications pada 19 Oktober 2021 berjudul A mutational hotspot that determines highly repeatable evolution can be built and broken by silent genetic changes.
Penulis penelitian mengatakan temuan ini akan membantu kita di masa depan untuk memprediksi evolusi bakteri dan virus dari waktu ke waktu, yang dapat membantu desain vaksin dan pemahaman yang lebih baik tentang resistensi antibiotik.
Sementara sebagian besar evolusi dibentuk oleh seleksi alam, di mana hanya individu-individu yang beradaptasi dengan lingkungan mereka saja yang mampu bertahan dan mewariskan gen mereka, namun dalam studi baru tersebut menunjukkan bahwa evolusi juga dipengaruhi oleh kekusutan dalam untaian DNA.
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR