Marta Crous-Bou memimpin sebuah penelitian yang akhirnya menemukan hasil bahwa diet Mediterania terbukti ampuh menjaga DNA dari kerusakan. Pola makan ini terinspirasi dari masyarakat Yunani, Spanyol serta Italia Selatan.
Kunci diet Mediterania ini adalah buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan serta minyak zaitun. Studi ini meneliti sebanyak 4.676 wanita berusia lanjut yang biasa menggunakan pola makan ini. Peneliti menemukan bahwa telomer atau bagian paling ujung DNA terus mengalami perbaikan.
Semakin bertambahnya usia seseorang, maka panjang telomer akan terus berkurang. Ini dapat menyebabkan DNA terancam sehingga potensi mengidap Alzheimer, diabetes, hingga serangan jantung makin tinggi.
Crous-Bou mengungkap bahwa kandungan antioksidian dalam buah, sayur dan bji-bijian mempunyai senyawa kimia yang dapat menunda penuaan.
Penelitian ini menunjukkan bukti bahwa pola makan Mediterania mampu memperpanjang telomer.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan sehat dapat memperpanjang telomer seseorang. Salah satunya pola makan sehat itu adalah ala Mediterania,” ujarnya.
Sependapat dengan pandangan tersebut, Dr. Immaculata De Vivo mengatakan bahwa jika seseorang dengan rutin menjalani pola makan ini, maka akan meningkatkan kesehatan dan berumur panjang.
Sebelumnya sudah ada penelitian tentang pola makan ala Mediterania. Tim peneliti itu berasal dari Harvard University. Mereka meneliti 10.000 wanita dan menunjukkan bahwa 40 persen di antaranya hidup hingga usia 70 tahun lebih. Para wanita itu pun tidak ada yang mengidap diabetes, penyakit jantung, Alzheimer atau Parkinson.
Dr. Mike Knapton dari Associate Medical Director di British Heart Foundation berkata, “Penelitian ini menunjukkan bukti bahwa pola makan Mediterania mampu memperpanjang telomer.”
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR