Orang dengan autisme seringkali sulit mencari pekerjaan akibat kesulitan mereka dalam berkomunikasi dan pola perilaku mereka yang cenderung berulang-ulang.
Walaupun begitu, sebagian di antara mereka sangat berbakat, misalnya dalam mengolah dan menyusun nomor-nomor, suara, dan bentuk yang rumit. Kelebihan tersebut, menurut Autism Speaks—organisasi advokasi autisme di AS, menjadikan mereka ideal atau cocok untuk pekerjaan menguji peranti lunak.
Kebanyakan algoritma yang ada saat ini terdiri dari serangkaian panjang kode-kode komputer yang harus disusun dengan cara tertentu untuk dapat menjalankan fungsi khusus dengan sempurna sesuai dengan desain peranti lunak bersangkutan. Sebelum sebuah peranti lunak (software) dirilis ke publik, algoritma harus terlebih dahulu diuji secara luas untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam bentuk bugs yang kemudian harus diperbaiki.
Ilmuwan mengatakan fokus, ingatan dan kemampuan yang tajam dari penyandang autistik untuk mengenali pola-pola, dapat sangat berguna untuk mengecek kode-kode komputer, atau bahkan tes pengontrol kualitas (quality control).
Setidaknya dua perusahaan, satu di Belgia dan satu di Kanada, sudah menyediakan pelatihan bagi individu-individu autis untuk menjadikan apa yang sebelumnya dapat dipandang sebagai keterbatasan menjadi aset yang sangat berharga.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR