Sebuah pesawat tak berawak (drone) tak dikenal nyaris menabrak sebuah pesawat yang sedang melakukan pendaratan di Bandar Udara Heathrow, London. Demikian dikutip dari Badan Otoritas Aviasi Sipil (CAA).
Seorang pilot Airbus A320 dilaporkan melihat drone model helikopter saat pesawat jet tersebut berada di sekitar 213 meter dari tanah dalam pendaratannya ke landasan pada pukul 14.16 GMT pada 22 Juli.
CAA tidak mengidentifikasi maskapai penerbangan yang memiliki pesawat Airbus itu dan juga tidak menjelaskan seberapa dekatnya drone tersebut dengan pesawat yang mampu mengangkut 180 penumpang.
CAA memberi peringkat A untuk insiden itu yang berarti \'risiko bertabrakan serius\', yang merupakan peringkat insiden tertinggi yang dapat diberikan CAA. Para penyelidik tidak dapat mengidentifikasi pesawat tanpa awak yang tidak terlihat di radar lalu lintas udara dan kemudian menghilang setelah kejadian.
Dalam insiden lain pada Mei lalu, pilot pesawat turbo-prop ATR 72 dilaporkan melihat drone helikopter yang berjarak hanya sekitar 24 meter saat pesawat tersebut saat sedang mendekati bandar udara Southend, Inggris dengan ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan tanah.
Penggemar drone amatir timbulkan bahaya nyata
Insiden ini mengundang dikeluarkannya peringatan oleh Asosiasi Pilot Maskapai Penerbangan Inggris (Balpa) bahwa peningkatan cepat jumlah pesawat tanpa awak yang dioperasikan penggemar amatir kini menjadi risiko nyata bagi pesawat penerbangan komersial.
Sekretaris Jendral Balpa, Jim McAuslan mengatakan drone dapat menyebabkan terjadinya \'insiden Sungai Hudson\' ketika sebuah pesawat terpaksa mendarat di Sungai Hudson, New York pada 2009 setelah beberapa ekor burung tersedot ke dalam mesinnya.
"Risiko benda dengan berat 10 kilogram menabrak pesawat merupakan hal yang nyata yang membuat khawatir para pilot," kata McAuslan.
"Pesawat drone kecil dapat mengganggu pilot yang sedang mencoba mendarat dan mengakibatkan kerusakan berat jika tertabrak," tambah dia.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR