Pencabutan itu diajukan sendiri oleh Srirasmi kepada Raja Bhumibol Adulyadej secara tertulis. Sebagaimana disebutkan dalam pernyataan resmi Istana, Raja Bhumibol merestui permintaan Srirasmi.
“Putri Srirasmi, istri putra mahkota Pangeran Maha Vajiralongkorn…telah meminta untuk mengundurkan diri secara terhormat dari statusnya dalam keluarga kerajaan dan telah dikabulkan Yang Mulia Raja,” sebut pernyataan Istana pada surat kabarRoyal Gazette.
Sebelumnya, Pangeran Maha Vajiralongkorn telah meminta kepada Pemerintah Thailand untuk mencabut status kebangsawanan keluarga istrinya. Kejadian tersebut berkaitan dengan skandal korupsi yang diduga dilakukan beberapa anggota keluarag Srirasmi beberapa waktu lalu.
Baru-baru ini paman Srirasmi yang juga seorang jenderal polisi ditahan karena diduga mengumpulkan kekayaan melalui penyelundupan dan perjudian. Begitu pula dengan empat saudara kandung Srirasmi dan dua kerabat lainnya juga ikut ditahan.
Srirasmi merupakan istri ketiga Pangeran Maha Vajiralongkorn. Keduanya menikah pada 2001 lalu dan dikaruniai seorang putra. Jika status Srirasmi sebagai seorang bangsawan tidak dicabut, dia amat mungkin menjadi permaisuri tatkala suaminya menjadi raja menggantikan ayahnya.
Raja Bhumibol telah berkuasa sejak 1946 lampau. Namun, kini dia tengah menderita sakit. Pergantian kekuasaan dalam Kerajaan Thailand ialah hal pelik sekaligus tabu diperbincangkan di Negeri Gajah Putih. Hal ini mengingat adanya hukum lese majeste yang dapat memenjarakan pengkritik atau penghina kerajaan.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR