Michelle Obama mengatakan meskipun banyak yang telah dilakukan dalam satu dasawarsa terakhir. "Kita tahu bahwa pekerjaan kita masih jauh dari selesai jika 62 juta anak perempuan masih tidak bersekolah,” katanya kepada hadirin di lembaga kajian Brookings Institution hari Jumat (12/12).
Ibu negara Amerika itu mengatakan anak-anak perempuan di seluruh dunia mengandalkan para pemimpin mereka untuk berani dan kreatif, dan memberikan kesempatan yang layak mereka dapatkan.
Ia menambahkan masih banyak yang perlu dilakukan untuk meyakinkan para orang tua bahwa puteri mereka juga berhak mengenyam pendidikan seperti halnya putera mereka. Tetapi dia juga mencatat bahwa berbagai upaya harus dilakukan untuk meredam kekhawatiran orang tua bahwa puteri mereka akan diserang sewaktu berangkat atau pulang sekolah.
Sementara mendidik anak perempuan adalah upaya yang paling memberdayakan yang dapat dilakukan masyarakat. Sementara Obama mengatakan masyarakat juga harus mencari cara untuk menjamin agar anak perempuan tidak hanya memulai sekolah, tapi juga meneruskannya sampai dewasa.
Untuk itu, ibu negara itu mengatakan lebih banyak UU dan kebijakan diperlukan pada tingkat lokal karena itu merupakan landasan bagi perubahan.
Michelle pun memuji organisasi seperti Tostan yang telah berupaya pada 7.000 komunitas di Afrika meninggalkan tradisi pernikahan dini dan pemotongan alat kelamin perempuan. Tostan bermitra dengan komunitas-komunitas pinggiran kota di enam negara Afrika, seperti Guinea, Guinea-Bissau, Mali, Mauritania, dan Senegal untuk mewujudkan perubahan sosial.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR